Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
BAWOMATALUO, Nias Selatan, 15 tahun lampau. Iwan Fals mengunjungi desa yang terkenal dengan tradisi lompat batunya itu. Iwan menyusuri rumah-rumah kayu, menghirup suasana batu megalitik yang berserakan di sana-sini. Di suatu pojok, Iwan bertemu dengan seorang anak kecil yang sedang memainkan ukulele buatan sendiri. Anak kecil itu menyanyikan Bento. Iwan terperangah: ”Bagaimana bisa lagu saya dikenal di tempat terpencil?” Iwan mengingat.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo