Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SUARA takbir masih menggema, menyemarakkan pagi di hari raya yang penuh berkah di musim panas tahun 2015. Gaungnya memenuhi tiap jengkal penjuru kota Mianwali, kota kecil di barat laut Provinsi Punjab, Pakistan, itu. Hati Rasyid turut tertabuh, dan semakin menggemuruh selepas salat id. Bukan karena takbir, melainkan beban yang mengimpit dadanya. Wajahnya suram, sekusam kondisi rumahnya yang sederhana, tanpa perabotan berharga. Di ruangan ini hanya ada tiga charpai, yang dapat berfungsi sebagai tempat duduk dan tempat tidur, satu meja, dan satu lemari kayu yang sudah mulai lapuk.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo