Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"SEHARI selembar benang, setahun selembar kain," ini pepatah kuno memang. Sedangkan "sehari sepotong bata, 25 tahun sebuah katedral," malah dalam proses kenyataan. Hermano Justo dari Spanyol sekarang membuktikan amsal tua tersebut. Walau belum total rampung, rohaniwan ini sedang menyiapkan impiannya. Ia membangun sebuah katedral dengan tangannya sendiri. Dimulai dari suatu hari di tahun 1963. Bruder Justo memutuskan untuk mengerjakan sendiri rencananya membangun sebuah katedral. Dengan keyakinannya yang bulat, semua itu akan dibuktikannya. Lalu Justo menjual sepetak tanah miliknya. Dengan uang ini, ia mencari lokasi yang cocok untuk membangun rancangannya tadi. Ia membeli tanah di Mejrada del Campo, sebuah desa yang jaraknya 20 kilometer dari Madrid. Disaksikan saudara perempuannya, Bruder Justo meletakkan batu pertama bangunan katedral bergaya surealis. Itu di suatu pagi yang bening. Lalu, hari-hari berikutnya dilaluinya dengan tekun dan penuh pengabdian. Mulai pukul 4 pagi, setiap hari, ia langsung berkiprah di tumpukan batu dan adukan semen. Itu sudah berjalan sejak 25 tahun silam. Bapa Justo hanya beristirahat sebentar ketika makan siang. Tapi setelah itu kembali ia melanjutkan kerjanya hingga malam datang. Berton-ton batu, kayu, dan ratusan sak semen dipanggul Justo dengan bahunya sendiri. Dan setelah sang waktu berjalan panjang, barulah kemudian kisah Justo dengan katedralnya itu menyeruak dari mulut ke mulut. Maka, orang-orang menjenguknya ke desa tadi. Mereka kemudian menyisihkan duitnya, membelikan bahan untuk katedral Justo. Bahkan mereka juga datang membantu mengangkut batu walau biasanya memang ada dua teman lain yang menolong Bruder sewaktu mengangkat barang-barang berat. Tapi wartawan Gamma yang meliput kegiatan tersebut tak merinci profil Pak Tua ini, termasuk berapa usianya. Kecuali tentang Hermano Justo yang yakin bahwa katedralnya itu pasti siap di suatu hari nanti. Mungkin tiga tahun mendatang, atau lebih. Dan ia memang ingin membuktikan: tidak ada yang mustahil diwujudkan bila sesuatu itu dikerjakan dengan tekun.B.P.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo