Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Laki-laki asal Belanda itu diam mematung di depan pintu gerbang Pasar Gede Harjonagara, Solo. Dia seperti mencari sesuatu di antara tembok-tembok yang bercat kuning gading. Penampilannya necis, membuat para pedagang heran. Dia pun sesekali tersenyum kepada mbok-mbok penjual.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo