Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
SUATU siang pada 2009, terdengar suara ketukan di pintu ruangan Christie Mahendra. Anggta staf publikasi dan dokumentasi Centre for Strategic and International Studies itu membuka pintu dan menemukan Marwoto Hadi Soesastro berdiri di depannya. Sembari tersenyum, salah satu pendiri lembaga tangki pemikir beken semasa Orde Baru itu menyorongkan satu tube vitamin C cepat larut. ”Saya kaget, kok bos mau mendatangi kami,” ujar Christie.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo