Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Biro desain asal Bandung Nusae mengadakan pameran desain yang diberi nama Harmonisasi di Galeri Emiria Soenassa, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta pada 31 Mei 2024 -16 Juni 2024. Designer & Director Nusae Andi Rahmat, menjelaskan bahwa pameran ini diadakan untuk menampilkan proses kreatif di balik kolaborasi antardisiplin yang telah dilakukannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Kami merancang pameran ini sebagai penanda jeda – sebuah momen untuk napak tilas pemikiran dan karya yang telah dihasilkan dari kolaborasi kami dengan berbagai disiplin yang bersinggungan dengan desain,” kata Andi dalam rilis yang diterima Tempo.co.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Andi menjelaskan bahwa pameran ini bertujuan untuk membuka ruang diskusi dengan para pengunjung pameran dan masyarakat luas tentang peran desain dalam kehidupan sehari- hari.
“Usaha pertukaran wawasan desain dari perspektf lokal dan global, Nusae mengadakan Pameran ini buka hanya ajang untuk menampilkan proyek-proyek di mana kami terlibat, namun dirancang sebagai kesempatan untuk memulai dialog tentang peran desain dalam kehidupan sehari-hari, " ujarnya.
"Kami harap dapat mengajak audiens untuk membuka pikiran dan bertukar gagasan tentang desain yang berdampak bagi sebuah masyarakat,” katanya.
Nusae adalah studio desain grafis yang berpraktik dalam bidang informasi visual yang meliputi environmental graphic design, signage system, editorial design, user interface, dan branding. Dalam praktik profesionalnya, Nusaé selalu membawa nilai keselarasan dan harmonisasi yang dituangkan dalam beragam konteks proyek dan medium kekaryaan.
Dalam sepuluh tahun perjalanannya, studio Nusae telah bekerja bersama badan pemerintah, biro arsitektur, hingga rumah mode. Karya-karya mereka hadir di museum, stasiun kereta api, bank negara, kedai kopi, hingga kota yang baru dikembangkan.
Adapun Nusae memamai pameran ini dengan “Harmonisasi” karna memiliki alasan yang berkaitan dengan nilai-nilai tertentu yang dipegang Nusae dalam berpraktek bahwa karya design mesti performatf namun selaras dengan konteks lingkungan tempat karya desain berada.
Pameran Harmonisasi Nusae berlangsung di Taman Ismail Marzuki mulai Jumat, 31 Mei 24 sampai Ahad, 16 Juni 2024. Foto dok.: NUSAE
Pameran “Harmonisasi” terbagi dalam lima bagian yang menunjukkan berbagai wujud keselarasan dalam desain yaitu: subtle, adapt, contrast, fusion dan aptnes.
Subtle
Subtle adalah strategi harmonisasi di mana desain yang dirancang oleh Nusaé harus berdampak tanpa berteriak. Pada bagian pameran ini, audiens dapat melihat penunjuk arah yang dirancang Nusaé untuk pengunjung karya instalasi Elevaton. Karya ini ditampilkan biro desain andramatn di Venice Architecture Biennale tahun 2018, kemudian di Museum MACAN, Jakarta Barat pada 2019
Adapt
Adapt adalah strategi harmonisasi di mana Nusaé mengadaptasi atau meminjam bentuk atau unsur dari kebudayaan atau hal tertentu untuk diaplikasikan pada sebuah proyek secara selaras. Pendekatan ini digunakan pada proyek Lembur Urang. Nusaé merancang signage di area ini dengan mengadaptasi budaya kampung Cipta Gelar dari Sukabumi.
Contrast
Kontras adalah pendekatan desain yang secara intensional dibuat lebih mencolok dan dapat lebih mudah terlihat tanpa menjadi obstruktf bagi elemen-elemen terkait. Pendekatan ini dapat ditemukan pada proyek Taman Ismail Marzuki dengan keragaman bentuk bangunannya.
Fusion
Fusion merupakan strategi harmonisasi yang menghadirkan desain kolaboratf dari hasil perkawinan berbagai perspektf, gagasan, dan peran. Sepert terlihat dalam proyek citra kota Menuju Tubaba, yang mendapat penghargaan Good Design Award di Jepang pada 2022.
Aptness
Aptness menunjukkan upaya Nusaé untuk mencari kemungkinan baru harmoni dalam desain. Nusaé menggagas inisiatf seperti media desain saturasi, yang hadir sebagai platform alternatf yang membahas topik-topik urban dari sudut pandang desain melalui medium zine yang didistribusikan ke beberapa kota di Indonesia.
Selain dapat menikmati dan melihat-lihat produk pameran pengunjung juga bisa mengikuti berbagai aktivitas seperti mengikuti tour. Pengunjung dapat mengikut tour pameran bersama para ahli di biadang desain seperti Andi Rahmat, Rizki M. Selaku arsitektur Matn dan kurator pameran Harmonisasi sekaligus pendiri biro arsitek Ragam, Supratman. Dalam pameran Harmonisasi Nusae juga mengadakan gelar wicara dengan tema Merawat Harmonisasi: Desain sebagai wujud kebudayaan lintas zaman.
Tokoh desain senior asal Jepang, Taku Satoh akan ikut serta berpartisipasi dalam kegiatan pameran yang digagas oleh Nusae. Pemimpin Biro Taku Satoh Disign Ofce sejak 1984 ini akan tampil menjadi salah satu pembicara dalam rangkaian acara pameran Harmonisasi. Salah satu karya desainnya yang paling dikenal termasuk seri kampanye Pleats Please dari rumah mode Issey Miyake dan logo 21st Century Museum of Contemporary Art, Kanazawa. Selain diisi oleh Taku Satoh acara tersebut juga akan diisi oleh praktisi disign lainnya seperti SWG Design dan Format Diaz Hensuk, Stephanie Larassat (AT-LARS), dan Adjie Negara dari Paragon Corp.