Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Seni

Pameran Iravati M. Sudiarso: Untuk Seni dan Negeri Dibuka hingga 20 November 2023

Pameran arsip dan dokumentasi kehidupan pianis legendaris Iravati M. Sudiarso sempat mengalami kendala karena sulitnya mencari arsip lama.

8 November 2023 | 13.00 WIB

Iravati M. Sudiarso: Untuk Seni dan Negeri. Dok. Istimewa
Perbesar
Iravati M. Sudiarso: Untuk Seni dan Negeri. Dok. Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Resmi dibuka, pameran Iravati M. Sudiarso: Untuk Seni dan Negeri rupanya kesulitan mengumpulkan arsip lama Iravati M. Sudiarso. Dita Sudiarso meenyebut ini karena menggelar pameran bukan yang utama untuk mendiang ibunya.

Sulitnya Kumpulkan Arsip Iravati M. Sudiarso

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Pada Sabtu, 4 November 2023, Steinway Gallery resmi membuka pameran Iravati M. Sudiarso yang diikuti rangkaian peluncuran buku Iravati M Sudiarso: Empu Pianis Indonesia. Kurator pameran, Avianti Armand menyebut arsip-arsip lama milik Iravati cukup sulit untuk ditemukan karena tak tertata baik sejak awal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Dokumen arsip yang ada itu banyak yang tersebar-sebar. Ternyata orang Indonesia memang kurang teliti untuk menyimpan tahun-tahun, tanggal, (dan) peristiwa sehingga itu merupakan suatu penggalian tersendiri,” kata Avianti dalam konferensi pers di Steinway Gallery, Sabtu, 4 November 2023.

Proses Pencarian Arsip Lama Iravati M. Sudiarso

Ia bersama tim kurator juga menggali arsip-arsip di Dewan Kesenian Jakarta, tempat legenda pianis Indonesia itu aktif mengajar. Tempat itu sama-sama berantakan. Terdapat sebuah ruangan yang berisi kontainer-kontainer dan harus dibongkar satu per satu.

Mereka sampai menggunakan masker dan sarung tangan agar tidak merusak karya. Saat itu, tim kurator mengakui bahwa mereka sendiri belum begitu mengenal Iravati sehingga perlu melihat dulu keseluruhan aspek dari arsip yang ada untuk bisa membuat pameran ini.

Selesai dipetakan berdasarkan isi foto, mereka baru bisa membuka sarung tangan dan melepas masker, kecuali untuk beberapa kertas yang sudah lengket atau terlipat.

“Kami sangat dibantu oleh Mbak Aisha dan Mbak Dita karena beliau sebetulnya yang menyimpan memori hidup dari Ibu Ira. Karena itu tidak dituliskan, maka itu terus kita gali, kita repotin sampai saat terakhir kita masih kejar, ‘Ini tanggal berapa, ini tanggal berapa,’ karena kalau tidak, kita akan mempunyai catatan yang runut dan cerita yang meyakinkan,” katanya.

Iravati M. Sudiarso Tidak Punya Tempat Khusus untuk Simpan Penghargaan 

Putri sulung Iravati, Anandita Sudiarso Moningka menyebut bahwa ibunya memang tidak pernah membanggakan apa yang sudah beliau seumur hidupnya sehingga tak heran jika kesulitan-kesulitan ini mereka hadapi.

“Sebetulnya pameran, penghargaan, dan buku itu jauh dari pikiran ibu. Jadi kalau kejadian kita musti mencari-cari, Vivi (Avianti) musti membongkar-bongkar karena memang itu buat ibu bukan yang utama. Dia tidak menyimpan secara khusus di lemari atau di tempat ruangan kamarnya,” ucap Dita menambahkan.

Iravati baru saja berpulang dan keluarga masih dalam masa berduka saat ditawari gelaran pameran. Meski begitu, keluarga menyadari bahwa penting juga untuk orang mengetahui tentang Iravati, piagamnya, dan pencapaiannya yang mungkin dari sana bisa menginspirasi orang untuk maju ke depan.

Pameran arsip dan dokumentasi kehidupan Iravati M. Sudiarso akan berlangsung pada 4 hingga 20 November 2023 di Steinway Gallery, Jakarta Barat. Pameran ini dibuka untuk publik setiap hari mulai pukul 10.00 sampai 18.00 WIB.

GABRIELLA KEZIAFANYA BINOWO

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus