Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Konser musik Bon Jovi yang akan digelar di Gelora Bung Karno pada Jumat, 11 September 2015, diwarnai kasus penjualan tiket palsu. Sekitar 60 orang dilaporkan telah tertipu. Tiket yang mereka beli pada situs www.ticketbonjovi.com ternyata palsu.
Kasus situs yang menjual tiket palsu konser Bon Jovi itu kini telah dilaporkan ke polisi. Deki Surahmat dan Amatu Venantius Sabubun, perwakilan korban tiket palsu, melaporkan situs www.ticketbonjovi.com ke Kepolisian Daerah Metro Jaya.
Deki menjelaskan bahwa kasusnya bermula saat dia dan sejumlah teman bermaksud membeli tiket konser Bon Jovi secara online melalui Internet. Saat mencari menggunakan mesin telusur Internet, mereka menemukan situs www.ticketbonjovi.com. "Situs tersebut terletak paling atas di mesin pencari Google, dan isinya sangat meyakinkan sehingga kami tak ragu," tuturnya di Polda Metro Jaya.
Hal yang sama juga menimpa Rahmat. Lantaran meyakini situs itu menjual tiket konser Bon Jovi asli, dia langsung mentransfer uang ke nomor rekening yang tertera di sana. "Setelah membayar tiket, kami mendapatkan e-mail konfirmasi dari situs palsu tersebut," katanya. Harga tiket yang dijual bervariasi, dari Rp 500.000 untuk tribun paling atas, Rp 750.000 tribun bawah, Rp 950.000 festival B, Rp 1.250.000 festival A, hingga Rp 3.500.000 untuk VIP.
Kecurigaan Rahmat muncul saat mengetahui situs itu menyampaikan informasi yang tak konsisten. Awalnya, kata dia, ia dijanjikan bisa ambil tiket H-3 dari jadwal konser. Namun, tak lama, pria 35 tahun ini mendapatkan informasi bahwa tiket baru bisa diambil sebelum konser dimulai.
Melihat keganjilan informasi tersebut, Rahmat dan temannya langsung mendatangi kantor Live Nation Indonesia selaku promotor konser band asal Amerika Serikat itu. "Promotor mengatakan situs www.ticketbonjovi.com bukan situs resmi penjualan tiket," ujarnya.
Rahmat mengungkapkan ada sekitar 60 orang yang tertipu situs palsu tersebut. Namun hingga saat ini baru 28 orang yang sepakat melaporkan situs palsu itu. "Dari bukti transfer yang kami kumpulkan, 28 orang, kerugian yang ditimbulkan akibat adanya situs palsu tersebut mencapai Rp 108 juta," ucapnya.
Rahmat berharap polisi serta Kementerian Komunikasi dan Informatika bisa segera menutup situs tersebut. "Agar tak timbul korban lagi," katanya.
Kendati telah dilaporkan ke polisi, situs www.ticketbonjovi.com hingga kini masih beroperasi dan bisa diakses. Bahkan, untuk meyakinkan penggemar, www.ticketbonjovi.com mencatut nama Live Nation Indonesia dan menyertakan denah kategori tiket saat konser berlangsung. Para penggemar Bon Jovi diharapkan tidak lagi membeli tiket pada situs tersebut, dan sebaiknya membeli pada situs resmi www.BonJovi.com serta www.BonJoviJakarta.com.
GANGSAR PARIKESIT
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini