Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Di bawah sorot lampu, tiga lelaki itu duduk tegap. Tangan mereka bersiap di meja, meja di hadapan mereka. Tak ada benda apa pun di meja itu kecuali tiga lembar kertas hitam yang ditempel di meja. Richardo Gallardo lalu memberi aba-aba, masing-masing telapak dan punggung tangan mereka bergerak seperti mengelap kertas di meja itu secara bersamaan. Mereka pun mengetuk-ngetuk meja dengan ujung jari, lalu buku-buku jari, lalu memukulkan genggaman tangan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo