Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Band asal Inggris, Coldplay, bakal menggelar konser pertamanya di Indonesia nanti malam, Rabu, 15 November 2023, di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Coldplay siap bermain dengan formasi inti mereka, termasuk sang vokalis Chris Martin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Profil Chris Martin
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Chris Martin lahir dengan nama Christopher Anthony John Martin pada 2 Maret 1977 di Exeter, Devon, Inggris. Ia adalah anak sulung dari lima bersaudara dari orangtua seorang guru musik dan akuntan. Dikutip dari Biography, minatnya dalam musik berkembang sejak usia muda dan ia membentuk band pertamanya, The Rocking Honkies, ketika menghadiri Exeter Cathedral School.
Setelah itu, ia melanjutkan sekolah di Sherborne School di Dorset, Inggris. Di sana, ia bertemu Phil Harvey yang menjadi bakal manajer Coldplay. Martin kemudian melanjutkan kuliah di University College London. Di sana ia mengambil studi dan lulus dengan gelar Studi Dunia Kuno.
Dilansir dari The Famous People, selama minggu orientasi perguruan tinggi pada 1996, Martin bertemu dengan gitaris Jonathan "Jonny" Buckland. Memiliki kecintaan yang sama di musik, keduanya memutuskan untuk membentuk sebuah band dengan nama Pectoralz.
Pada 1997, band yang saat itu berganti nama menjadi Starfish merekrut Guy Berryman sebagai pemain bass dan Will Champion sebagai pemain drum. Setelah bergabungnya Guy dan Will, mereka sepakat mengganti nama band menjadi Coldplay.
Cukup tiga tahun bersama untuk Coldplay merilis album penuh pertama mereka bertitel Parachutes. Album ini sukses secara komersial dan berhasil mencapai puncak di tangga lagu Inggris. Selain itu, album ini juga masuk ke setengah bagian atas tangga lagu U.S. Billboard 200 dengan hits seperti "Yellow," "Trouble," dan "Don't Panic."
Album ini akhirnya mendapatkan sertifikasi platinum tujuh kali dan diganjar Penghargaan Album Inggris Terbaik di Brit Awards 2001 dan memenangkan Penghargaan Grammy 2001 untuk album musik alternatif terbaik. Kesuksesan itu menjadi awal yang baik bagi Coldplay. Setelahnya, mereka menerbitkan enam album penuh yang juga memiliki segmen penggemar tersendiri.
Selain bersama Coldplay, Martin juga menekuni kariernya sebagai penyanyi solo dan kolaborator. Martin telah menulis berbagai lagu untuk artis solo termasuk grup pop Inggris Embrace dan penyanyi Jamelia.
Pada 2006, ia berkolaborasi dengan Nelly Furtado pada lagu "All Good Things (Come to an End)" di album Loose. Ia juga bekerja sama dengan Jay-Z pada "Beach Chair" di album Kingdom Come. Martin juga pernah berkolaborasi dengan rapper Kanye West, penyanyi pop Kylie Minogue dan Dua Lipa, serta DJ musik elektronik Avicii.
Selain aktif di dunia musik, Martin juga aktif di kegiatan sosial. Ia bersama Coldplay pernah melakukan konser amal untuk Haiti dan Republik Dominika. Martin dan Coldplay juga sejak 2011 mendukung kebebasan Palestina. Statement itu Coldplay umumkan lewat postingan di Facebook pada 2011 bertuliskan “Freedom for Palestine”.
DEWI ELVIA MUTHIARINY | MITRA TARIGAN