Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Seni

Profil Penyanyi Halsey, yang akan Meluncurkan Album Baru The Great Impersonator

Halsey akan berperan sebagai berbagai tokoh terkenal setiap hari hingga peluncuran perilisan album tersebut.

15 Oktober 2024 | 09.02 WIB

Halsey menghadiri acara red carpet pemutaran perdana film MaXXXine di Hollywood, Amerika Serikat, Senin, 24 Juni 2024. Foto: Instagram Story/@maxxxinemovie
Perbesar
Halsey menghadiri acara red carpet pemutaran perdana film MaXXXine di Hollywood, Amerika Serikat, Senin, 24 Juni 2024. Foto: Instagram Story/@maxxxinemovie

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi Amerika Serikat, Halsey, kembali menjadi sorotan dengan konsep album baru, The Great Impersonator, yang akan rilis pada 25 Oktober 2024. Halsey mengumumkan, ia akan berperan sebagai berbagai tokoh terkenal setiap hari hingga peluncuran perilisan album tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Konsep ini dirancang sebagai bentuk penghormatan dan eksperimen artistik dalam musik maupun visual. “Aku akan meniru ikon yang berbeda setiap harinya dan membagikan potongan lagu yang terinspirasi oleh mereka," katanya pada Selasa, 8 Oktober 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengenal Halsey

Ashley Nicolette Frangipane atau Halsey, lahir di New Jersey, Amerika, pada 29 September 1994. Halsey keturunan Italia, Hungaria, dan Irlandia dari ibunya. Dari ayahnya, keturunan Afrika-Amerika. Ia memiliki dua saudara laki-laki, Sevian dan Dante Frangipane.

Halsey suka memainkan biola dan cello hingga beralih ke gitar akustik saat berusia 14 tahun. Dalam salah satu wawancara pertamanya, Halsey, mengatakan bahwa ia didiagnosis memiliki gangguan bipolar saat berusia sekitar 17 tahun.

Pada 2012, ia lulus dari Warren Hills Regional High School di Washington, New Jersey. Saat berusia 19 tahun, ia diterima di Rhode Island School of Design.

Halsey memulai karier musiknya dengan EP Room 93 (2014), dan dengan cepat mendapat pengikut karena liriknya yang emosional dan suara pop alternatifnya. Album debutnya, Badlands (2015), menghasilkan hit seperti New Americana dan menjadikannya bintang, dikutip dari Rolling Stone.

Karyanya berlanjut dengan Hopeless Fountain Kingdom (2017), album konsep yang terinspirasi oleh Romeo dan Juliet, yang menampilkan hit seperti Now or Never. Manic (2020) mengeksplorasi perjuangan pribadi, memadukan pop dengan genre lain, dan menyertakan hit Without Me.

Pada 2021, Halsey merilis If I Can’t Have Love, I Want Power, sebuah album yang lebih gelap dan lebih eksperimental yang diproduksi oleh Trent Reznor dan Atticus Ross, yang makin memperkuat evolusi artistiknya. Di luar industri musik, Halsey telah terlibat dalam aktivisme sosial, termasuk kesadaran dalam pencegahan bunuh diri dan advokasi kekerasan seksual, dikutip dari Billboard.

Album studio kelima Halsey, The Great Impersonator, merupakan kelanjutan dari If I Can’t Have Love, I Want Power (2021), yang mencapai posisi dua di tangga Billboard 200. Dalam sebuah wawancara, Halsey, menyebutkan bahwa album ini memiliki makna yang sangat pribadi baginya.

“Aku membuat album ini di antara ruang kehidupan dan kematian, dan rasanya seperti saya telah menunggu seumur hidup agar kalian bisa mendengarnya,” katanya. Album ini akan menampilkan beragam gaya musik dari berbagai dekade. Beberapa single yang telah dirilis dari album The Great Impersonator termasuk The End, Lucky, dan Lonely Is the Muse.

ADINDA JASMINE PRASETYO 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus