Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Judul buku: My Story
Penulis: Steven Gerrard dan Donald McRae
Penerbit: Penguin Books
Terbit:Oktober 2015
Tebal: 452 halaman
STEVEN Gerrard duduk di belakang mobilnya dan tak bisa berhenti menangis. Alex Curran, istrinya, mencoba menghibur. Demikian juga Paul McGratten, teman dekatnya. Tapi Gerrard tahu, semuanya telah berakhir. "Aku tidak bisa mengendalikan emosi. Air mataku terus mengalir. Kota yang kucintai menjadi keruh," tulis Gerrard dalam buku otobiografinya, My Story.
Inilah Ahad petang, 27 April 2014, saat Gerrard terpeleset, kehilangan bola, dan gagal mencegah Demba Ba mencetak gol bagi Chelsea di hadapan penggemar fanatik Liverpool di Stadion Anfield, Liverpool, Inggris. Setelah gol babak pertama itu, ditambah gol Willian pada menit terakhir, Liverpool kalah 0-2 atas Chelsea.
Kekalahan itu membuat gelar Liga Primer Inggris luput dari genggaman mereka. Padahal, sejak terakhir kali memenanginya pada 1990, Liverpool belum pernah sedekat itu dengan trofi Liga Inggris.
Selama 17 tahun memperkuat tim utama Liverpool, Gerrard sudah mempersembahkan delapan piala, termasuk satu trofi Liga Champions yang secara ajaib mereka raih setelah tertinggal 3-0 dari AC Milan dalam babak final 2005 di Istanbul, Turki. Hanya trofi Liga Primer Inggris—sesuatu yang ia nanti-nanti sejak bergabung dengan akademi Liverpool saat berusia 9 tahun—yang belum pernah diraih kapten Liverpool ini.
My Story ditulis Gerrard bersama Donald McRae—penulis pemenang penghargaan kesusastraan olahraga Inggris, William Hill Sports Book of The Year—setahun setelah Gerrard tergelincir dan gelar Liga Inggris lepas. Ini juga bertepatan dengan masa ketika lelaki kelahiran Liverpool pada 1980 itu sudah mengambil keputusan sulit: pindah dari Liverpool, klub yang ia cintai sejak kecil, ke LA Galaxy, klub Liga Amerika Serikat.
My Story terbit sebelas tahun setelah otobiografi Gerrard pertama, Gerrard: My Autobiography. Penerbitan kedua buku itu seakan-akan menunjukkan sebuah kontradiksi. Gerrard ditulis setahun setelah "Malam Keajaiban" di Istanbul, ketika Liverpool menang penalti 3-2 atas AC Milan dan meraih trofi Liga Champions pertamanya. Sedangkan My Story ditulis setahun setelah kegagalan terbesar Gerrard.
Kedua buku itu sama-sama menceritakan momen-momen penting dalam kehidupan Gerrard. Dalam My Story, beberapa cerita yang ada di Gerrard diulang sebagai flashback dan disisipkan dalam situasi yang sedang dihadapi Gerrard selanjutnya. Cerita final di Istanbul, misalnya, muncul ketika Gerrard berkisah tentang pertandingan terakhirnya sebagai pemain Liverpool. Sedangkan soal keinginannya pindah ke Chelsea berkelindan dengan refleksinya tentang mengapa ia memutuskan berhenti dari Liverpool dan menandatangani kontrak dengan LA Galaxy.
Tentu saja, dalam My Story, perspektif Gerrard atas Liga Inggris, Liverpool, kompetisi Eropa, dan tim nasional Inggris lebih utuh, mengingat dia menulis buku ini setelah melalui 17 tahun kariernya di Liverpool. Bagi penggemar Liverpool, apa yang bisa dinikmati dari buku ini adalah pergulatan batin Steven Gerrard di masa-masa sulitnya, dalam kegagalan-kegagalan menjelang akhir kariernya di Liverpool, termasuk ketika ia harus menerima kekalahan 1-6 atas Stoke City di pertandingan terakhirnya sebagai pemain Liverpool.
Gadi Makitan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo