Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ia menderita stroke, penyakit yang melumpuhkannya beberapa tahun terakhir. Tapi pagi itu—seperti beberapa pagi lainnya—pemandangan begitu istimewa: pada layar televisi, sebuah stasiun baru mengawali siarannya, dan Indonesia Raya mengalun. Jenderal purnawirawan itu memang lumpuh, tapi sanggup tegak, berdiri dengan sikap sempurna, dan tangan normalnya lurus, memberi hormat.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo