Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Seni
Sosialita Sastra

Berita Tempo Plus

Wajah Lesu Sastra Sumatera

Isbedy Stiawan ZS

Sastrawan, tinggal di Lampung.

Perkembangan sastra di Sumatera beberapa tahun terakhir boleh disebut “lesu”. Kejayaan sastra (di) Sumatera puncaknya pada 2000-an. 

 

10 Mei 2025 | 12.00 WIB

Pameran foto "Mengenang Chairil Anwar" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta,  2008. Dok. Tempo/Adri Irianto
Perbesar
Pameran foto "Mengenang Chairil Anwar" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 2008. Dok. Tempo/Adri Irianto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ringkasan Berita

  • Kini sastra di Sumatera lesu. Kejayaannya berpuncak pada 2000-an. 

  • Runtuhnya kejayaan media massa (cetak) ikut membuat sastra di Sumatera meredup.

  • Belakangan muncul fenomena sosialita sastra—panggung sastra diwarnai dengan kongko, ngerumpi, dan selfie.

BOROBUDUR Writers & Cultural Festival (BWCF) 13 di Jambi, 19-23 November 2024, menjadi semacam ajang silaturahmi dan temu kangen bagi sastrawan di Sumatera.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus