Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari jarak setengah meter pun karpet yang digantung di dinding itu masih tampak sebagai karpet betulan. Karpet itu menampilkan pola-pola geometris Indo-Iran. Kita seperti menyaksikan karpet kelas atas yang dijual di toko permadani di bilangan Kemang, Jakarta Selatan. Namun, begitu dekat—sampai beberapa inci—kita sadar bahwa karpet itu terbuat bukan dari rajutan benang, melainkan dari kolase ribuan foto kecil. Foto-foto orang membantai di pejagalan. Darah, daging, pisau....
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo