Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Festival Film Tempo 2017 menganugerahkan Skenario Pilihan Tempo untuk film Turah yang ditulis oleh Wicaksono Wisnu Legowo. "Saya kalau ada mic gini pengennya nyanyi. Terima kasih. Film ini saya tulis di tahun 2014. Dan syuting tahun 2016 dan film ada rezekinya masing-masing," ujar Wisnu.
Wisnu mengalahkan para penulis skenario lain seperti Mouly Surya dan Rama Adi dengan filmnya, Marlina The Murderer in Four Acts; Gina S. Noer dengan filmnya Posesif; Kamila Andini dengan filmnya The Seen and Unseen; Joko Anwar, Sisworo Gautama Putra dengan film Pengabdi Setan; serta Ernest Prakasa dengan film Cek Toko Sebelah. Baca: Ditanya Status Angga Wijaya, Dewi Perssik Hanya Tersipu
Film Turah dinilai oleh salah satu juri Festival Film Tempo 2017, Adrian Jonathan Pasaribu berhasil menampilkan sudut pandang yang unik dalam melihat kemiskinan. "Film ini menyajikan kemiskinan dengan apa adanya, tanpa dibuat-buat," tutur Adrian saat penjurian.
Salah satu juri Festival Film Tempo 2017 Leila S. Chudori menilai film ini dimulai dan diakhiri dengan terstruktur yaitu melalui adegan kematian. Seno Joko Suyono berpendapat skenario Turah mengangkat kisah sehari-hari yang terkesan janggal tapi menarik seperti penemuan mayat secara rutin di aliran sungai. Baca: Merasa Tak Salah, Dewi Perssik Siap Laporkan Petugas Transjakarta
Penilaian film piihan Tempo berlangsung pada rentang bulan Agustus-September 2017. Penjurian berlangsung pada pekan pertama dan kedua bulan Oktober 2017. Dari hasil penjurian ditetapkan beberapa nominasi untuk delapan kategori yaitu Film Pilihan Tempo, Sutradara Pilihan Tempo, Skenario Pilihan Tempo, Aktor Pilihan Tempo, Aktris Pilihan Tempo, Aktris Pendukung Pilihan Tempo, Aktor Pendukung Pilihan Tempo, dan Pemain Anak Pilihan Tempo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini