Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sosok

Sulit Meminta Maaf? Ikuti Cara-Cara Ini

Kesalahan atau luka yang melatarbelakangi orang meminta maaf itu perlu direfleksikan dan dikenal secara lebih mendalam terlebih dahulu.

7 Mei 2022 | 23.18 WIB

Ilustrasi maaf. Bbcamerica.com
Perbesar
Ilustrasi maaf. Bbcamerica.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Idul Fitri identik dengan budaya meminta maaf dan memberi maaf, baik dengan teman, saudara, atau orang tua. Meski telah menjadi budaya, tidak bisa dipungkiri bahwa memaafkan bukan hal yang mudah bagi sebagian orang.

Dilansir dari psychologytoday.com, memaafkan merupakan salah satu tindakan manusia yang sering disalahpahami. Memaafkan sering kali hanya diartikan hanya sebatas ucapan semata. Padahal, esensi dari memaafkan sesungguhnya ada pada perasaan menerima suatu kesalahan atau luka pada masa lalu, yang dilakukan oleh seseorang.

Kesalahpahaman ini membuat banyak orang mengatakan maaf, tetapi belum menerima kesalahan yang terjadi. Untuk mengatasi kesulitan dan kesalahpahaman dalam meminta maaf, beberapa cara dapat dilakukan.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah cara untuk memaafkan:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Refleksikan Kesalahan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam meminta maaf, sebagaimana dilansir dari healthline.com, mengenali dan mengakui kesalahan merupakan elemen yang paling penting. Sebab, kesalahan merupakan alasan utama yang melatarbelakangi permintaan maaf itu.

Kesalahan atau luka yang melatarbelakangi permintaan maaf itu perlu direfleksikan dan dikenal secara lebih mendalam terlebih dahulu. Hal ini penting, sebab refleksi kesalahan atau luka sangat berpengaruh terhadap penerimaan seseorang usai memaafkan.

Cari Titik Terang Masalah

Meskipun melelahkan atau bahkan menyakitkan, suatu masalah masih menyimpan hikmah yang penting. Dilansir dari greatergood.berkeley.edu, hikmah dari suatu masalah ini penting untuk dikenali sebelum memaafkan. Sebab, hikmah itu akan menjadi pendorong dan motivasi utama bagi seseorang untuk memaafkan kesalahan yang menyebabkan masalah tersebut. Dengan demikian, pemberian maaf pun lebih berarti.

Perbaiki Keadaan

Memaafkan bukan hanya soal memberi maaf, melainkan juga memperbaiki keadaan setelahnya. Sebagaimana tulisan mayoclinic.org, setelah meminta maaf, hubungan antara orang yang meminta dan memberi maaf harus diperbaiki. Setelah memberi maaf, seseorang seharusnya tidak menganggap dirinya atau dianggap orang lain sebagai korban lagi.

Sebaliknya, peminta maaf seharusnya tidak dipandang sebagai pelaku kesalahan lagi. Upaya untuk memperbaiki keadaan ini penting, sebab diterima atau tidaknya suatu permintaan maaf sangat bergantung dengan keadaan setelahnya.

BANGKIT ADHI WIGUNA 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus