Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Film horor makin disambut penonton, tapi ada potensi menuju titik jenuh.
Film-film horor terlaris banyak yang membuat terobosan dengan mencoba teknik baru.
Perlu ada gerakan sineas yang berani mendobrak stigma dan stereotipe genre horor.
SINEMA horor Indonesia itu ibarat jengkol atau durian. Ada yang suka sekali atau, sebaliknya, menghindari dan bahkan membenci. Di antara alasannya adalah karena film genre pembangkit bulu kuduk ini begitu mendominasi skena industri film nasional dan ada kebosanan di antara sebagian penonton kita. Namun, film horor makin maju dan diapresiasi penonton. Sayangnya, jika begini-begini saja, ada potensi menuju titik jenuh, seperti kejadian pada era 2000-an.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo