Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sepenggal patung kepala berukuran besar tergolek di lantai galeri. Posisinya miring ke kiri dengan hanya terlihat satu telinga. Mata sosok patung itu tertutup rapat dengan mulut mencebik. Hidungnya bulat mungil dengan pipi gembil. ”Ia tertidur lelap,” kata Eddi Prabandono, perupa yang membuat karya itu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo