Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Seni

Berita Tempo Plus

Tragedi Desdemona, Luka Asia

Setelah dipentaskan di Munich dan Adelaide, drama Desdemona karya Ong Keng Sen, yang dipertunjukkan berdasar naskah William Shakespeare, dipentaskan di Singapore Art Festival.


11 Juni 2000 | 00.00 WIB

Tragedi Desdemona, Luka Asia
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Setelah Madu tergeletak, Miroto mendendangkan kidung kesedihan kematian Karna saat tewas di Bharatayudha, dalam bahasa Jawa: "Surem-surem dewangkara kingkin…. Lir manguswa kang layon…. Ong Keng Sen, sutradara dari Singapura ini, memang terkenal sarat gagasan multikultural. Setahun silam, ia menggebrak Indonesia dengan pertunjukan Lear—yang juga berdasarkan naskah William Shakespeare—di Teater Tanah Airku. Saat itu, Keng Sen menampilkan pertunjukan lintas-bahasa aktor opera Peking, aktor teater Noh Jepang, penari Thailand, penari Padang, dan gerongan (kor) musisi Jawa. Ini menghasilkan suatu karnaval bunyi yang menampilkan beragam cengkok dan intonasi yang dengan ajaib tetap harmonis. Kini, di gedung Victoria Theater Singapura, ia tak puas dengan semata-mata mengawinkan keragaman ekspresi tubuh dan bunyi tradisi.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum