Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
SEMASA kecil, Katon Bagaskara bergidik mendengar nama Timor Timur. Bapaknya, anggota Kopassus, bertugas di sana selama total dua tahun. Kepada anak-anaknya, sang ayah pamit pergi ke medan perang. Kala itu, pada 1980, Timor Timur baru bergabung dengan Indonesia. "Di sana sedang genting-gentingnya, masih banyak pemberontak," kata Katon, kini 45 tahun.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo