Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
DAR! Dar! Dar! Dar…! Dalam sekejap, empat pria yang berlutut satu per satu ia tembak. Darah muncrat dari kepala mereka. Tinggal satu, tapi peluru habis. Dengan santai, dia menaruh pistolnya di bahu pria yang gemetaran itu. "Sabar, ye," kata si penembak seraya mengelus kepala orang malang itu. Lalu dia mengambil palu....
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo