Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setiap kali memasuki bulan Ramadan, musikus Gilang Ramadhan, 52 tahun, selalu bersiap-siap menerima pertanyaan tentang nama panjangnya. "(Itu terjadi) setiap tahun," kata Gilang seraya tertawa, Rabu pekan lalu. Apalagi kalau bukan mengenai 'Ramadhan' yang menjadi nama belakangnya itu. Penabuh drum ini mesti selalu menegaskan bahwa nama itu sama sekali tak berkaitan dengan bulan suci bagi umat Islam ini. Sang ayah, Ramadhan Kartahadimadja, memang sengaja menambahkan nama depannya untuk anak keduanya tersebut. Jadilah: Gilang Ramadhan.
Gilang hanya mengatakan sang ayah yang populer sebagai sastrawan dengan nama Ramadhan K.H. itu memang sengaja tak menyematkan Kartahadimadja, yang sebenarnya merupakan nama keluarga. "Simpelnya, Ayah ingin menambahkan namanya saat anaknya lahir meski saat itu bukan bulan Ramadan," ujar Gilang. Menariknya, kini Gilang meneruskan laku ayahnya tersebut. Ketiga putrinya diberi nama belakang Ramadhan semua. Bahkan keponakannya juga ada yang memakai nama Ramadhan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo