Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam ajang yang sama dua tahun lalu, ia juga menjadi pahlawan—saat itu, posisi tim Indonesia sedang di puncak krisis. Namun, di sisi lain, prestasinya itu menegaskan atlet yang berlatih sejak berumur delapan tahun ini hanya kuat di nomor beregu. Maklum, prestasinya di perseorangan belum memberinya gelar bergengsi. Meski berada di peringkat dua dunia, "Saya kalah mental duluan bila main di perorangan," kata Hendrawan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo