Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
UNTUK urusan tidur panjang, atlet lompat jauh Maria Natalia Londa bisa dibilang juaranya. Atlet kelahiran Denpasar ini setiap hari dapat menghabiskan waktu hingga sebelas jam hanya untuk tidur. Padahal idealnya orang dewasa tidur selama delapan jam per hari. "Hal yang paling saya sukai adalah tidur," ujar Maria, 30 tahun, saat dihubungi, Rabu, 31 Maret lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Durasi tidur itu tidak dilakoninya dalam satu waktu. Dia biasanya tidur selama tiga jam setelah sesi latihan pagi. Ditambah tidur malam delapan jam, total waktu tidurnya menjadi sekitar sebelas jam. Setiap hari ia menjalani rutinitas latihan pagi, istirahat, makan, tidur, dan berlatih lagi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Atlet lompat jauh Maria Londa. Dok. Pribadi
Dengan porsi tidur yang nyaris setengah hari, Maria berkesempatan menyegarkan fisik selepas beraktivitas rutin dan berlatih. Keasyikan tidur tak lantas membuat prestasinya melorot. Berbagai prestasi tingkat nasional dan internasional pernah digenggamnya. Dia terakhir kali meraih medali emas lompat jauh putri SEA Games 2019 di Filipina.
Setiap mengikuti kejuaraan, Maria sangat fokus berlatih. Ia berlatih tujuh jam sehari dari Senin sampai Jumat. Pada hari Minggu pun ia mengasah kondisi fisik dan teknik di lapangan. "Kalau Sabtu saya libur latihan karena harus ibadah," katanya.
Sejak mengikuti SEA Games 2009 di Laos, Maria selalu meraih medali di nomor lompat jauh dan lompat jangkit. Capaian terbaik diraihnya dalam SEA Games 2013 di Myanmar dan di Singapura dua tahun kemudian saat ia menjuarai kedua nomor tersebut. Pada 2014, Maria membuat kejutan dengan menyabet medali emas lompat jauh Asian Games di Incheon, Korea Selatan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo