Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Julia dan Tim masing-masing pernah menikah sebelumnya, dan sempat berikrar untuk tak menikah lagi. ”Tapi skenario sang Sutradara Agung berkata lain. Ada perasaan past life yang sama di antara kami, you know,” tutur Julia dalam nada bahagia. Tim sudah kerap membaca tulisan-tulisan Julia sejak masih kuliah. Sebaliknya, Julia, begitu membaca buku-buku tulisan Tim, seperti menemukan pikirannya sendiri. Ia menganalogikan perkawinannya seperti pasangan filsuf Jean Paul Sartre dan Simone de Beauvoir. ”Awalnya dari ketertarikan intelektual. Eh, ternyata secara manusianya juga cocok,” katanya dengan tawa berderai.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo