Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DI majalah Femina ada rubrik 'Dari Hati ke Hati' yang membahas
ihwal cinta dan rumah tangga. Pengasuhnya: Bu Kar dan Mas Imam
Akan halnya Mas Imam tak lain dari Imam Waluyo (36) yang pernah
beken sebagai aktivis mahasiswa dalam serangkaian demonstrasi
tempo hari. Nah. Akhir bulan lalu, ia naik pelaminan. Isterinya
Sulastri Djalaluddin (29), seorang haji asal Pariaman, Sumatera
Barat.
"Saya pilih suku lain karena saya ingin meninggalkan ke-Jawa-an
saya," kata Imam yang kini menjabat Direktur Lembaga Penunjang
Pembangunan Nasional (Leppenas). Dan setelah menjadi suami
Sulastri ia merasa dirinya menjadi 'Indonesia', di samping
sekaligus menghayati hahwa "ternyata pernikahan itu rumit,"
katanya.
Bila kelak timbul soal di rumah tangganya, apa ia bakal minta
nasehat Bu Kar, misalnya? Ternyata Imam siap dengan caranya
sendiri. Sehari sesudah perkawinannya, katanya, ia memberikan
sebuah surat kepada isterinya yan merupakan referensi setiap
kali mereka mengalami kesulitan nanti. Surat ini merupakan
mandatnya yang pertama sebagai seorang suami. Aha!
Lalu apa Bu Kar bilang? Nasehat mungkin belum ada, tapi inilah
komentarnya menikahnya Imam akan memberikan kemantapan dalam
menjawab masalah dari tiap pembaca. Karena, "teori seringkali
tidak sama dengan praktek. "
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo