Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DI Mulut Besar, Muhammad Ali, 41, tak lagi bisa menari-nari, apalagi di atas ring. Pekan lalu tampangnya muncul di layar televisi dalam keadaan loyo, dan berjalan dengan kaki setengah diseret. "Saya selalu cepat merasa capek, meskipun saya dalam keadaan tidak sakit. Saya tak tahu gejala apa," kata petinju yang beberapa kali menyandang gelar Juara dunia kelas berat itu. Setelah melewati berbagai pemeriksaan di New York, bekas petinju ini dinyatakan menderita penyakit Parkinson: semacam penyakit yang disebabkan oleh gangguan pada saraf pusat, di kepala. Bagi Ali, persoalannya jelas, penyakit itu timbul karena kepalanya sering kena pukul ketika masih aktif bertinju. Penyakit ini bisa membuat orang lumpuh sama sekali. Tetapi Martin Ecker, salah seorang dokter sang petinju, menghibur. "Itu bukan penyakit yang fatal. Ali tidak berada dalam keadaan bahaya," kata Martin, yang diwawancarai radio Luksemburg. Ali sendiri tak pernah menyesali dirinya. "Saya gembira karena dari bertinju saya bisa membantu banyak orang miskin," katanya kepada jaringan televisi NBC pekan lalu. Kali ini suaranya lebih datar dan gayanya tidak lagi seperti singa menerkam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo