Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BAGI mantan Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, bergelut dengan peralatan mengelas bukan hal baru. Sebagai lulusan sekolah teknik menengah, ia sudah menguasai keterampilan itu sejak di bangku sekolah. Ia bahkan kembali berkecimpung di bengkel las setelah masa tugasnya sebagai wali kota berakhir pada Rabu, 17 Februari lalu. “Usaha ini saya tinggalkan beberapa saat sebelum saya mengikuti pemilihan kepala daerah 2005,” kata Rudyatmo, 61 tahun, Rabu, 24 Februari lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rudyatmo mendirikan bengkel las Mitra Tama itu bersama beberapa kawannya 25 tahun silam. Bengkel itu terletak di kawasan Pucangsawit, Jebres, Solo, Jawa Tengah, tidak jauh dari rumahnya. Banyaknya pabrik kecil di kawasan tersebut menjadi pangsa pasar potensial bagi bengkelnya. Selain mampu membuat terali dan pagar besi, bengkel itu menerima pembuatan peralatan industri, seperti tangki boiler, mesin pengaduk, juga konveyor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski pernah menjadi pejabat publik selama 15 tahun, Rudyatmo mengaku tidak canggung kembali menggeluti usahanya itu. Ia juga tidak malu-malu saat aktivitasnya tersebut terekspos publik. “Yang penting mendapat uang halal,” ujarnya.
Rudyatmo tak ingin aji mumpung memanfaatkan koneksinya dengan mengikuti lelang proyek pemerintah karena pesanan dari pihak swasta sudah membuatnya sibuk. Ia mengatakan menjadi tukang las tidak jauh berbeda dengan menjadi pejabat. “Keduanya sama-sama melayani masyarakat,” tutur Rudyatmo, yang berencana memberikan kesempatan magang kepada lulusan sekolah menengah kejuruan bermagang di bengkelnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo