Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bertahun-tahun men-ja-di ahli politik Timur Te-ngah, karier Riza Sihbudi-, 49 tahun, akan berlabuh di bidang budaya. Sebentar lagi- ia mendapat tugas baru: atase pen-didikan dan kebudayaan di Kedutaan Besar Indonesia di Ing-gris. Kok, budaya? "Ya, ini tantangan baru, juga suasana baru-," kata peneliti Lembaga Ilmu Pe-nge-tahuan Indonesia itu.
Dunia politik memang telah ia tekuni selama puluhan tahun. Tapi ia juga telah lama menaruh- minat pada dunia kesenian. Riza, misalnya, aktif mengamati per-kembangan musik di Tanah Air. Ia juga mengumpulkan rekaman musik rock klasik de-ngan jumlah yang tak sedikit. Sebagian koleksinya itu akan ia bawa ke London.
Riza bertutur, semula ada dua lokasi yang ditawarkan: Canberra (Australi-a) atau London (Inggris). Tentu ia memilih yang kedu-a. "Di Canberra pu-sing, banyak masalah," Wakil Ketua Umum Aso-siasi- Ilmu Politik Indonesia ini tergelak.
LIPI, Departemen Luar Nege-ri, dan Departemen Pendidikan Nasional sedang memproses urusan administrasi Riza. Ia berharap empat tahun tugasnya nanti bisa menjadi jembatan bagi karier diplomat di masa depan. Berminat ke Timur Tengah? "Maunya sih begitu," ucapnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo