Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut Wimar, menyebarnya berita itu boleh jadi berawal dari negosiasi perusahaannya, Inter Matrix Communication, untuk menjadi konsultan beberapa perusahaan yang menjadi pasien BPPN. Negosiasinya sendiri belum putus. Karena itu, Wimar jadi khawatir, jangan-jangan, karena berita tak akurat itu, kontraknya gagal diteken. Namun, ia sudah menyiapkan jurus untuk menghibur diri, "`Paling tidak, saya jadi bertambah tenarlah," kata Wimar berseloroh.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo