Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
ADA pemandangan unik di kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di Jalan Latuharhary, Jakarta Pusat. Muhammad Mu'tashim Billah, ketua panitia ad hoc pemantau darurat militer di Aceh, selalu mengatup mulutnya dengan kain hitam. Ia bisa berbicara berlama-lama di depan wartawan, tanpa melepas kain hitam itu. Di berbagai kanal televisi para pemirsa bisa menonton aksi itu, juga pembaca di koran-koran. Menurut Billah, inilah bentuk protes setelah orang penting dari sebuah lembaga pemerintah memintanya meredam mulut.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo