Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SETELAH mundur dari jabatan Perdana Menteri Malaysia pada 2003, Mahathir Mohamad ingin pensiun dari karier pemerintahan. Ia hanya ingin membantu memberikan konsultasi kepada pemerintah jika dibutuhkan. Namun keinginan itu menguap seiring dengan banyaknya masalah yang dihadapi negara berpenduduk 31 juta jiwa tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mahathir, yang pada 10 Juli nanti berusia 93 tahun, memutuskan turun gunung. Salah satunya karena skandal korupsi di perusahaan negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Kritiknya terhadap Perdana Menteri Najib Razak kala itu tak hanya diabaikan. Ia malah pernah diperiksa polisi karena mengecam kasus itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kekecewaan terhadap Najib dan perkembangan di Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) mendorong Mahathir keluar dari UMNO pada 2015, partai yang mengantarnya menjadi perdana menteri pada 1981-2003. Mahathir lantas mendirikan Partai Pribumi Bersatu Malaysia dan bergabung dengan partai-partai oposisi lainnya, yaitu Partai Keadilan Rakyat, Partai Amanah Negara, dan Partai Aksi Demokratis.
Karena tokoh oposisi Anwar Ibrahim masih di penjara, koalisi yang dinamai Pakatan Harapan itu sepakat menjadikan Mahathir sebagai calon perdana menteri jika koalisi menang pemilihan pada 9 Mei 2018. Di luar dugaan, Pakatan memperoleh 113 dari total 222 kursi parlemen, mengalahkan koalisi Barisan Nasional, yang hanya mendapatkan 79 kursi.
Mahathir pun dilantik menjadi Perdana Menteri Malaysia ketujuh pada 10 Mei. Ia berharap menjadi perdana menteri selama dua tahun saja sebelum menyerahkan jabatannya kepada Anwar Ibrahim. "Dalam dua tahun ke depan, saya berharap sudah bisa menyelesaikan sebagian besar masalah yang ada," kata Mahathir dalam wawancara khusus dengan wartawan Tempo Abdul Manan di kantor Yayasan Albukhari di Jalan Perdana, Taman Tasik Perdana, Kuala Lumpur, Jumat pekan lalu.
Mahathir berbicara soal kesehatannya yang tak sepenuhnya baik, realisasi dari manifesto Pakatan Harapan yang menjadi prioritas dalam 100 hari pertama pemerintahannya, perdamaiannya dengan Anwar Ibrahim, serta hubungan Malaysia-Indonesia.
Bagaimana rasanya kembali menjadi perdana menteri setelah tak lagi aktif di pemerintahan selama 15 tahun?
Sebenarnya saya tidak ingin kembali. Saat mengundurkan diri dari jabatan saya pada 2003, saya mengatakan bahwa saya tidak akan kembali. Mungkin hanya untuk konsultasi jika dibutuhkan pemerintah. Tapi, karena banyak hal salah terjadi, saya diminta membantu. Itulah mengapa saya kembali. Saya ingin pensiun, tapi kami memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Saya tidak punya waktu untuk memikirkan diri sendiri.
Istri Anda khawatir terhadap kesehatan Anda karena kerap membaca dokumen pemerintah hingga larut....
Memang saya tidak sepenuhnya sehat. Tapi saya masih mampu bekerja. Kalau kerja seperti ini (sambil menunjuk ekspresi membaca dokumen), masih bolehlah. Tapi ini karena saya cukup istirahat.
Apa perintah pertama Anda setelah dilantik sebagai perdana menteri?
Pertama, menghentikan korupsi. Kedua, mengembalikan uang negara yang hilang. Ketiga, menurunkan porsi utang pemerintah. Saat ini porsi utang pemerintah terlalu besar. Mungkin nanti akan ada proyek-proyek yang terpaksa kami tunda atau hentikan.
Penyelidikan kasus korupsi 1MDB yang getol dilakukan polisi saat ini bagian dari realisasi manifesto Pakatan Harapan?
Polisi dan beberapa lembaga yang berkompeten mengenai 1MDB sedang bekerja sama menyelidiki berapa banyak uang yang dicuri. Mereka sedang mencari tahu semua hal yang terjadi di 1MDB yang melibatkan banyak orang, termasuk perdana menteri sebelumnya. Jadi investigasi menyeluruh akan dilakukan. Jika benar ada sesuatu yang salah di sana, harus diproses sesuai dengan hukum.
Butuh waktu berapa lama membawa para pelakunya ke pengadilan?
Kami mungkin membutuhkan waktu yang lama karena ada banyak kejahatan yang berbeda. Beberapa akan diproses lebih awal. Saat kami mendapat informasi mengenai adanya kesalahan dan kejahatan, kami akan segera mengambil tindakan.
Apakah bukti soal dugaan keterlibatan Najib Razak dalam kasus 1MDB ini kuat?
Kami memiliki bukti kuat, termasuk dari Departemen Kehakiman Amerika Serikat, yang menyumbang banyak sekali informasi. Kami akan terus mencari lebih banyak bukti. Dan, jika benar Najib terlibat, hukum yang akan menentukan proses selanjutnya.
Sejumlah negara menyelidiki kasus terkait dengan 1MDB, seperti Amerika Serikat, Swiss, dan Singapura. Bagaimana mengembalikan uang 1MDB itu?
Uang itu tersebar di berbagai tempat, baik di dalam maupun di luar negeri. Tadi malam aparat berwajib mengumpulkan banyak sekali uang.
Uang itu dari rumah keluarga Najib?
Dari sebuah apartemen. Jadi aparat berwajib menggeledah beberapa apartemen yang digunakan oleh perdana menteri sebelumnya untuk mencari tahu apakah ada uang 1MDB yang disembunyikan. (Polisi menggeledah apartemen keluarga Najib Razak pada Rabu-Kamis pekan lalu.)
Selain penuntasan kasus 1MDB, apa prioritas utama Anda dalam 100 hari pemerintahan?
Kami punya sepuluh program dalam manifesto yang telah kami susun untuk diselesaikan dalam seratus hari. Program pertama yang akan kami jalankan adalah menghapus pajak barang dan jasa (GST). Kemudian kami akan menghapus undang-undang berita palsu. Tapi hal ini harus dilakukan melalui parlemen.
Bagaimana dengan reformasi media yang juga ada dalam manifesto Pakatan?
Saat ini media bebas, kecuali jika mereka memuat informasi yang menyebarkan kebencian, menghasut untuk melakukan kekerasan. Dalam soal itu, hukum biasa yang akan berlaku.
Ada kemungkinan Anda meninjau ulang kebijakan soal perizinan untuk media?
Tidak. Kami tidak menginginkannya lagi. Ada undang-undang barang cetakan. Ada Undang-Undang Pers yang memberi pemerintah hak untuk mencabut izin terbit media. Saat ini aturan itu masih berlaku. Tapi kami tidak punya niat untuk mencampuri urusan itu.
Dulu Anda pernah mengatakan bahwa orang Melayu perlu diprioritaskan. Anda masih ingin menerapkan kebijakan itu?
Kami telah mengurangi ketegangan rasial di antara berbagai ras. Seiring dengan berjalannya waktu, tentu ada hal-hal yang harus kami lakukan untuk mengurangi perbedaan, terutama perbedaan ekonomi.
Saat menjadi perdana menteri dulu, Anda sering dikritik karena sangat keras terhadap oposisi. Anda akan mempertahankan sikap itu?
Ketika Anda berada di dunia politik, pihak oposisi akan mengatakan banyak hal buruk tentang Anda. Begitu pula dengan kami, yang juga membuka banyak hal buruk tentang oposisi. Misalnya mereka menuduh saya sebagai diktator. Jika saya seorang diktator, saya tidak akan mengundurkan diri saat itu. Tidak ada diktator di dunia yang akan mengundurkan diri. Saat ini rakyat pun kembali memilih saya sebagai pemimpin mereka. Jika saya seorang diktator, rakyat tidak akan kembali memilih saya. Mereka mengatakan saya seorang yang kuat dan tegas. Untuk menjalankan tugas-tugas negara, kita tidak bisa bersikap lembek.
Mengapa Anda akhirnya berkoalisi dengan Anwar Ibrahim, yang pernah Anda depak saat menjadi wakil Anda dulu?
Kami memutuskan melupakan masa lalu karena mengalahkan Najib jauh lebih penting. Kami berkonsentrasi menyingkirkan Najib.
Apakah hasil pemilihan umum pada 9 Mei lalu sesuai dengan prediksi Anda?
Saya tidak menyangka kami bisa menang dengan mudah. Saya pernah mengatakan kepada media bahwa peluangnya 50 : 50. Tapi, yang mengejutkan, kami menang dengan suara mayoritas di parlemen.
Setelah Pakatan menang, ada sejumlah orang mulai meninggalkan Barisan Nasional dan bergabung dengan koalisi Anda. Bagaimana kebijakan Pakatan Harapan soal ini?
Mereka tidak bisa secara otomatis bergabung dengan kami. Akan ada begitu banyak dari mereka di partai kami. Mereka dapat mempengaruhi partai kami. Tapi kami siap menerima jika mereka mengundurkan diri dari partai mereka, lalu menjadi netral dan independen. Setelah beberapa waktu, mungkin mereka dapat mengajukan permohonan kepada kami untuk bergabung. Namun ini tidak berlaku bagi para pemimpin mereka.
Pakatan Harapan tidak khawatir akan mendapat penentangan keras di parlemen?
Kami memiliki suara mayoritas, anggota parlemen yang lebih banyak dibanding oposisi. Tidak sampai dua pertiga perolehan kursi, tapi tetap mayoritas, sehingga kami bisa mengesahkan undang-undang apa pun.
Apakah kabinet sudah dibentuk? Kapan akan diumumkan?
Kabinet belum dibentuk. Saya berharap bisa membentuk kabinet kecil pertama saya dan diumumkan Senin (pekan ini). Bukan kabinet lengkap, hanya kabinet inti, sekitar 10-12 menteri.
Apa kebijakan Anda dalam menunjuk menteri?
Kami harus memikirkan berbagai pertimbangan. Koalisi terdiri atas empat partai. Jadi setiap partai harus ambil bagian dalam pemerintahan. Saat ini mereka memberi saya hak untuk menunjuk para menteri dan kementerian yang berperan penting.
Partai-partai yang tergabung dalam Pakatan Harapan ini kan memiliki berbagai visi, dari yang agamis sampai liberal. Bagaimana Anda mengkoordinasi mereka?
Kami harus menemukan jalan tengah. Itu akan sulit. Tapi kami harus sependapat dalam urusan kebijakan dan isu.
Setelah Anwar dibebaskan dari penjara pada Rabu lalu (16 Mei 2018), seperti apa rencana Pakatan Harapan berikutnya untuk mengembalikan dia ke dunia politik?
Saat ini dia bukan anggota parlemen. Jadi dia tidak bisa berpartisipasi di parlemen atau bahkan di kabinet. Tapi sebuah partai memiliki struktur organisasi. Dia berasal dari Partai Keadilan Rakyat. Di Pakatan Harapan, kami memiliki struktur organisasi yang dipimpin oleh lima presiden (ketua partai). Presiden dari tiap partai memimpin sebuah komite. Jika Datuk Sri Anwar ingin bergabung dengan kelompok berisi lima orang ini, partai bisa memutuskan nasibnya.
Berapa lama Anda akan menjadi perdana menteri sebelum menyerahkannya kepada Anwar?
Banyak hal yang harus dikerjakan. Tapi, dalam dua tahun ke depan, saya berharap sudah bisa menyelesaikan sebagian besar masalah yang ada.
Di era kepemimpinan Najib, hubungan Malaysia dengan Indonesia memburuk, khususnya terkait dengan masalah tenaga kerja dan kebudayaan. Bagaimana pandangan Anda soal hubungan dua negara?
Indonesia mengirim banyak tenaga kerja ke berbagai negara. Di semua negara itu, tentu akan terjadi masalah. Dan setiap negara memiliki masalah masing-masing. Malaysia mungkin mempekerjakan tenaga kerja Indonesia terbanyak. Tentu saja orang Malaysia lebih menyukai tenaga kerja Indonesia karena kita berbicara dalam bahasa yang sama. Hanya, mereka kadang-kadang tidak diperlakukan dengan baik oleh majikan mereka. Jika mereka tidak diperlakukan dengan baik, hukum negara ini akan berlaku. Negara akan mengambil tindakan terhadap orang-orang yang menganiaya pekerja mereka. Tentu saja kami perlu mendapatkan laporan dari mereka. Kadang-kadang tenaga kerja asing tidak melapor kepada kami. Jika mereka melapor dan terjadi tindakan kriminal, hukum akan diterapkan.
Apa yang bisa dilakukan pemerintah Malaysia dan Indonesia untuk memperbaiki hubungan?
Jika terjadi masalah, kita tidak boleh konfrontatif. Maksud saya, orang Indonesia kadang-kadang bereaksi dengan berdemonstrasi. Tentu saja mereka memiliki hak untuk berdemonstrasi di Indonesia. Tapi itu tidak menyelesaikan masalah. Ada lebih dari 2 juta orang Indonesia di sini. Sebagian besar bekerja di sini. Beberapa dari mereka telah menjadi warga negara kami. Saat mereka yang bekerja ingin pulang, mereka bisa kembali bekerja di Malaysia. Jika mereka tidak menyukai majikan mereka dan ingin berganti majikan, mereka pun dapat melakukannya.
Anda cukup aktif di media sosial. Apa pertimbangan utamanya dan apa masih sempat mengisinya?
Media sosial sangat berguna, terutama selama pemilihan umum kemarin, karena pemerintah mengendalikan media massa arus utama. Kami tidak bisa menyuarakan apa pun, tidak bisa menerbitkan apa pun, tidak memiliki akses ke televisi, tentu saja karena adanya pemblokiran dari pemerintah. Tapi mereka tidak bisa menghentikan kami untuk menggunakan media sosial. Jadi ini sangat berguna bagi kami. Selain itu, teknologi informasi telah menciptakan banyak sekali kemajuan. Semua orang mungkin sudah menggunakan teknologi informasi, baik dalam menjalankan bisnis maupun administrasi.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo