TEMPO Interaktif, Jakarta - Direktur Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), Joserizal Jurnalis, menyatakan bahwa dokter Kepolisian Republik Indonesia sudah mengetahui kondisi kesehatan Abu Bakar Ba'asyir. Jose mengatakan dokter kepolisian sudah memeriksa Amir Jamaah Anshorut Tauhid tersebut untuk memverifikasi rekomendasi yang diberikan timnya.
"Dua minggu lalu saya terakhir periksa ustad dan saya berikan rekomendasi," ujarnya saat dihubungi Tempo, Rabu (1/12).
Ia mengatakan memberikan dua rekomendasi terkait kondisi kesehatan Ba'asyir. "Operasi untuk mata sebelah kirinya dan pengobatan lutut sebelah kiri," ujarnya.
Rekomendasi ini diberikan setelah dalam pemeriksaaan kondisi kedua organ ini memburuk. Mata sebelah kiri Ba'asyir, menurutnya, tidak dapat lagi melihat dengan jelas karena katarak.
Sementara lutut sebelah kirinya terjadi pengapuran. "Untuk lututnya kami meminta pemeriksaan MRI (Magnetic resonance imaging)," ujarnya. Pemeriksaan MRI ini penting untuk melihat sejauh mana tingkat pengapuran yang terjadi di lutut Ba'asyir.
Rizal mengatakan, rekomendasi ini juga disepakati oleh tim dokter kepolisian. "Pada dasarnya mereka setuju dengan apa yang kami anjurkan," ujarnya.
Kesehatan Ustad Abu Bakar Ba'asyir diberitakan memburuk di dalam tahanan Markas Besar Polri. Pimpinan Pondok Pesantren Al Mukmin, Ngurki, Solo ini menderita katarak dan pengapuran pada persendian kakinya. Kedua penyakit ini sebenarnya sudah diderita Ba'asyir sejak enam bulan lalu. Namun, didalam tahanan kondisinya semakin parah karena tidak mendapatkan perawatan yang cukup.
FEBRIYAN