TEMPO Interaktif, Jakarta - Ada hubungan tak langsung antara Fadli Sadama bin Mahmudin alias Fernando alias Buyung alias Adek, 28 tahun tersangka perancang perampokan bank CIMB Niaga Medan Agustus 2010 lalu dengan Amir Jamaah Anshorur Tauhid Abu Bakar Baasyir. " Secara langsung tidak tapi hubungan tidak langsung ada,”kata Komisaris Besar Polisi Petrus Golose, Direktur Badan Nasional Penggulangan Terorisme (BNPT) kepada Tempo, Sabtu 5 Desember 2010,
Menurut Golose, keterkaitan Fadli sebagai perencana perampokan bank yang kemudian hasil rampokan itu untuk membiayai aksi terror. “Uang hasil rampokan itu disetorkan kepada Iwan Rizki alias Iwan Cina yang juga menjadi DPO kasus perampokan CIMB Niaga" kata Golose.
Keduanya juga berhubungan dengan Toni Togar, terdakwa perampokan CIMB Niaga yang saat ini berada di penjara Medan. Iwan sendiri dulunya direkrut Toni. Iwan juga berhubungan dengan Toyib bin Eli anggota Jamaah Anshorur Tauhid, dimana Abu Bakar Baasyir sebagai amir jamaah.
Rupanya selain merancang perampokan Bank CIMB Niaga Medan, Toni Togar juga membentuk Kumpulan Mujahidin Indonesia. Semua kegiatan itu dirancang Toni dari dalam Penjara Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara.
Toni bahkan mengangkat dirinya sebagai Amir Jemaah atau pimpinan KMI yang sebelumnya dipegang oleh Fadli.
Di penjara Medan, Fadli terlibat perampokan Bank Lippo Medan tahun 2003. Dia keluar Juli 2010 dan merancang perampokan CIMB Niaga Medan dan uang hasil rampokan itu untuk membiayai aksi terror.
Dengan modus jihad, Fadli bahkan merancang penyanderaan Kepala Lapas untuk dibarter dengan Toni. Kelompok Fadli Cs ini juga dianggap bertanggungjawab dalam sejumlah aksi teror di Indonesia. Diantaranya adalah peledakan Hotel JW Marriot dan The Ritz Carlton di Mega Kuningan pada 17 Juli 2009, pelatihan militer di Aceh pada Februari 2010.
AYU CIPTA