TEMPO Interaktif, SURAKARTA - Ratusan pendukung Ustad Abu Bakar Ba’asyir di Solo Kamis 10 Februari 2011 pagi ini tiba di Jakarta untuk ikut menghadiri sidang Ba’asyir di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Ratusan orang dari Jamaah Anshorut Tauhid, Laskar Umat Islam Surakarta, dan elemen lainnya berangkat dari Masjid Baitus Salam, Tipes, Surakarta dengan menggunakan tiga bus.
Ketua Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) Surakarta Muhammad Sholeh Ibrahim mengaku ingin memberi dukungan moral kepada Abu Bakar Ba’asyir dengan menghadiri sidangnya secara langsung. “Kami ingin ikut menyaksikan sidang Ustad Abu,” katanya.
Meskipun membawa massa lumayan banyak, Sholeh menjamin anggota JAT tidak akan melakukan aksi anarkis di pengadilan dan sekitarnya. Massa disebutnya akan bersikap santun dan mematuhi peraturan dan ketentuan sebagaimana mestinya. “Mereka yang berangkat ke Jakarta sudah kami arahkan untuk menjaga akhlak dan keselamatan selama di perjalanan,” lanjutnya.
Selain memberi dukungan moral, kehadiran di persidangan juga untuk mengetahui seperti apa dakwaan yang akan dituduhkan kepada Ba’asyir. Dia menilai penangkapan dan tuduhan terlibat terorisme yang ditujukan kepada Ba’asyir penuh rekayasa. “Semuanya rekayasa dan dipaksakan untuk menjerat aktivis,” jelasnya.
Juru bicara Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) Endro Sudarsono menyatakan penangkapan dan tuduhan terorisme kepada Ba’asyir merupakan pesanan pihak asing. “Pihak asing sudah mendanai densus (Detasemen Khusus 88 Antiteror) dan sebagai kompensasinya dengan menangkap Ustad Ba’asyir,” terangnya, dalam kesempatan yang sama.
Pihaknya siap menghadiri setiap sidang Ba’asyir hingga proses persidangan berakhir. Akan dibentuk sejumlah kelompok yang secara bergiliran hadir di sidang. “Kami ingin mengawal sejauh mana proses hukum kepada Ustad Ba’asyir,” tegasnya.
UKKY PRIMARTANTYO