TEMPO.CO, Jakarta -– Komisi Pengawas Partai Demokrat menyelidiki dugaan politik uang dalam kongres partai di Bandung pada 2010. "Mereka yang beberapa hari ini mengaku ke media menerima uang sudah dipanggil semua oleh Komisi Pengawas," ujar Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua kepada Tempo, Rabu 15 Februari 2012.
Sebelumnya, sejumlah pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat mengaku menerima uang dalam kongres di Bandung. Salah satunya adalah mantan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Minahasa Tenggara, Diana Maringka.
Dia mengaku bersama 10 orang Ketua DPC se-Sulawesi Utara memenangkan Anas Urbaningrum dengan imbalan Rp 100 juta dan satu unit BlackBerry per orang. Pemberian uang tersebut, menurut Maringka, dilakukan dalam beberapa tahap dengan menggunakan mata uang rupiah dan dolar.
Pengakuan ini memperkuat keterangan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin soal adanya politik uang di balik kemenangan Anas Urbaningrum sebagai ketua umum.
Max mengatakan, tudingan adanya politik uang dalam kongres itu sedang diselidiki Komisi Pengawas. Dia mengimbau agar semua kader partai tak lagi memberikan komentar soal ini. Sebab, bantahan sejumlah kader justru memperlihatkan kepada publik bahwa tudingan Nazaruddin itu benar. "Jangan membuat masalah semakin runyam lagi dengan bantahan-bantahan itu," ujarnya.
Ihwal berapa pengurus daerah dan cabang yang diperiksa, Max tak mau menjelaskan. Alasannya, pihak yang berwenang memberi penjelasan adalah Komisi Pengawas. "Ada beberapa daerah. Ibu Diana (bekas Ketua DPC Demokrat Minahasa Tenggara) dan lainnya itu," ujarnya.
Ketua Fraksi Partai Demokrat M. Jaffar Hafsah menyatakan, penyelidikan permainan politik uang dalam Kongres Bandung tak akan memberhentikan Anas Urbaningrum dari jabatan ketua umum. Penyelidikan, kata dia, merupakan satu cara untuk menegakkan kode etik partai. "Semua prosesnya sedang berjalan. Tentunya tidak akan seperti itu, tidak ada keinginan untuk menggusur Anas," ujarnya kemarin.
Pernyataan yang sama juga dikemukakan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Sutan Bhatoegana. Menurut dia, pihaknya menghormati Komisi Pengawas menyelidiki dugaan politik uang dalam kongres. "Ini kan sudah dalam proses. Kami tunggu saja prosesnya seperti apa.”
Desakan pengusutan dugaan politik uang dalam kongres sebelumnya diungkapkan oleh anggota Dewan Pembina Demokrat, Hayono Isman. "Informasi ini perlu dilanjutkan Dewan Kehormatan karena membawahi Dewan Pengawas," ujarnya.
Menurut Hayono, penelusuran politik uang ini harus segera dilakukan karena bertentangan dengan semangat awal pendirian partai. Setelah mendapatkan bukti politik uang, Dewan Kehormatan diharapkan segera memberikan hasilnya kepada Dewan Pembina untuk dibuatkan keputusan.
FEBRIYAN | IRA G
Berita terkait
SBY Perintahkan Pembersihan Kader Busuk
Tanpa Diteken Anas, Surat Pemecatan Angie Sah
Pengakuan Politik Uang Pintu Masuk buat Depak Anas
Pendiri: Kongres Demokrat Berseliweran Dollar
Prabukusumo: Ada Bagi-bagi Duit di Kongres Demokrat
KPK Diminta Usut Sumber Duit Kongres Demokrat