TEMPO.CO, PONTIANAK -Situasi di Kota Pontianak sudah berangsur membaik. Aparat memblokir sejumlah ruas jalan di Kota Pontianak, Siantan menuju ke Kota Pontianak. Meski begitu, polisi tetap dikerahkan ke sejumlah sudut kota untuk mencegah semakin meluasnya insiden bentrok pascarusuh spanduk anti Front Pembela Islam.
Juru Bicara Polda Kalimantan Barat Ajun Komisaris Besar (Pol) Mukson Munandar menuturkan, Polda mendapat bantuan 30 personil dari Brimob dari Mabes Polri dan Polda Jawa Tengah. " Pasukan dijadwalkan akan datang besok pagi" kata Mukson, Kamis 15 Maret 2012.
Menurut Mukson, insiden pada malam ini merupakan rentetan dari peristiwa penurunan spanduk yang bertuliskan penolakan FPI yang terpampang di asrama Pangsuma di Jalan Wahid Hasyim Kota Pontianak, Rabu 14 Maret 2012 siang.
Keributan itu sebetulnya sudah selesai dimediasi aparat kepolisian dengan dilakukan dialog antartokoh masyarakat, perwakilan pemuda Dayak dan FPI di markas Polresta Pontianak pada malam harinya.
Namun Kamis siang ratusan pemuda Dayak berdemonstrasi ke Polda Kalimantan Barat namun ternyata masih berlanjut adanya massa lain hingga malam ini.
Polda sebelumnya telah menurunkan sebanyak 200 personel terdiri dari 100 anggota Brimob dan 100 anggota Sabhara untuk mengamankan situasi yang terus berkembang di wilayah hukum Polresta Pontianak ini. Sejumlah pihak meminta agar masyarakat Kalbar tetap tenang dan tidak terprovokasi isu-isu yang berkembang saat ini.
WDA | ANT
Berita terkait
Ribut Spanduk Tolak FPI, Pontianak Tegang
Cegah Rusuh Demo Anti FPI, Polisi Tutup Jalan
Demo AntiFPI, Polisi Lepaskan Tembakan Peringatan
FPI: Itu Bukan Suku Dayak, Tapi Preman Anarkis
Taufiq Kiemas Minta FPI Hormati Kearifan Lokal Dayak
Warga Dayak Tolak Ketua FPI Habib Rizieq
Alasan Warga Dayak Tolak FPI
Tokoh FPI Habib Rizieq Salahkan Gubernur Kalteng
Habib Rizieq: Ada yang Ingin Adu Domba FPI
Gus Solah Sarankan FPI Lakukan Survei