TEMPO.CO, Jakarta - Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) atau bus feeder Jakarta-Bekasi semakin tak jelas waktu pengoperasiannya. Direktur Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) Nurwati pun tak bisa memastikan kapan bus pengumpan dari Bekasi itu bisa mulai beroperasi. "Tanya pemerintah Bekasi," kata Nurwati, Rabu, 18 April 2012.
Di Terminal Pulo Gadung tampak tempat bus pengumpan dari Bekasi menuju Jakarta itu justru diisi bus jurusan Harmoni. Pada Rabu, 11 April 2012 lalu, pemerintah sepakat mengoperasikan bus pengumpan itu. Kesepakatan diambil dalam rapat yang melibatkan PPD, Wakil Kepala Kepolisian Daerah, Wali Kota Bekasi, serta Sekretaris Daerah Jakarta dan Bekasi.
Namun operator masih menunggu kesiapan Pemerintah Kota Bekasi. "Hasil (rapat)-nya, (bus feeder) harus jalan," kata Nurwati. "Sepekan ini kami menunggu Pemkot Bekasi."
Secara teknis, sepekan terakhir, pengoperasian bus menunggu selesainya persoalan Pemerintah Kota Bekasi dengan Organda. Ditambah lagi, kata Nurwati, Pemkot Bekasi tidak tegas pada organda. "Pemerintah Bekasi plinplan," kata dia.
Pada 28 Maret lalu, sopir organda Bekasi memprotes kehadiran APTB. Mereka sempat berunjuk rasa di Terminal Bekasi karena khawatir bus feeder mengurangi pendapatannya. Dinas Perhubungan DKI menunda pengoperasian bus feeder. Udar Pristono, Kepala Dinas Perhubungan DKI, berencana mengubah rute bus feeder agar tak bersinggungan dengan minibus konvensional.
Padahal bus pengumpan ini penting guna menunjang sistem transportasi berbasis busway Jakarta yang ditopang oleh kota sekitarnya. Selama ini layanan transportasi masih banyak menuai kritikan.
ATMI PERTIWI
Pilkada DKI
Biem Mengaku Tak Begitu Dekat dengan Benyamin
Bayar Rp 20 Ribu, Jokowi Jadi Slanker
Mayoritas Warga DKI Tak Pedulikan Etnis Cagub
Hanya 20 Persen Pemilih di Jakarta Rasional
Bimbim Slank Pilih Kotak-Kotak Daripada Golput
Metro Terkait
Janji Palsu Pemerintah untuk Armada Batik Trans
Bekasi Rencanakan Bangun Enam Feeder Busway
Gratis, Transjakarta Angkut 300 Ribu Penumpang
Sehari Naik Transjakarta Gratis, Blok M Diserbu
Foke: Transjakarta Belum Efektif