TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian RI berkoordinasi dan meminta data antemortem dari tiga kedutaan besar warga negara asing yang menjadi korban pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Jawa Barat. Tiga kedutaan besar ini adalah kedutaan besar Rusia, Amerika Serikat, dan Perancis di Jakarta.
"Kemarin kita sudah berkoordinasi meminta semua data itu dari keluarga mereka di negara masing-masing," kata Juru Bicara Polri, Irjen Polisi Saud Usman Nasution, saat ditemui di depan Masjid Mabes Polri, Jumat, 11 Mei 2012.
Saud menyatakan, ada 10 orang warga negara asing yang menjadi korban jatuhnya pesawat Sukhoi S 100. Mereka antara lain delapan orang warga Rusia, seorang warga Amerika Serikat, dan seorang warga Perancis. "Kami sudah menyampaikan kebutuhan DNA dari keluarga korban untuk kepastian mengenai korban tersebut," kata dia.
Saud memaparkan, polisi meminta data sidik jari, cek gigi, dan kondisi fisik korban. Data DNA keluarga, menurut dia, penting diketahui jika korban ditemukan dalam kondisi tidak dapat diidentifikasi secara fisik.
Tes DNA pada korban juga menjadi penting sebagai jaminan dan kepastian bagi warga asing mengenai keluarganya yang menjadi korban. "Ini menyangkut hak-hak dan privasi keluarga untuk mengetahui anggota keluarganya," kata Saud.
Kepolisian RI juga mendapat bantuan dari Kedutaan Besar Rusia berupa bantuan ahli forensik dan ahli DNA. Kerja sama yang diberikan adalah bantuan kepada Tim Disaster Victim Identification (DVI), terutama untuk mengenali korban dari Rusia. "Koordinasi semuanya di bawah kendali polri," kata dia.
Mabes Polri membuat Posko DVI kecelakaan Sukhoi S 100 ini di ruang tunggu Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Tim DVI, menurut Saud, telah berhasil mengumpulkan data dari 35 korban warga negara Indonesia.
Sukhoi Superjet 100 RA 36801 berangkat dari Landasan Udara Halim Rabu, 9 Mei 2012 sekitar pukul 14.00 WIB dalam rangka uji coba. Namun pesawat tersebut hilang kontak sekitar pukul 14.33 WIB.
Kemarin, Komite Nasional Kecelakaan Transportasi telah memastikan lokasi Sukhoi Superjet 100 berada pada tebing di ketinggian 5.800 kaki dengan tingkat kecuraman 85 derajat di Kecamatan Cijeruk, Bogor, Jawa Barat.
FRANSISCO ROSARIANS
Berita terkait
Keluarga Korban Sukhoi Histeris Nonton Evakuasi
Kasus Sukhoi, Alat Standar Pilot Cegah Bahaya
Tim SAR Temukan 12 Jenazah Korban Sukhoi
Kecelakaan Sukhoi Guncang Penerbangan Rusia
Sukhoi Beri Rp 460 Juta per Orang
Lokasi Bangkai Sukhoi Beda dengan Titik Koordinat