TEMPO.CO, Jakarta - Pilot Fokker 27 dengan nomor registrasi A2708, Mayor Penerbang Heri Setiawan, 36 tahun, dikenal oleh kawan-kawannya sebagai pilot yang anteng. "Bisa dikatakan sebagai profil pilot yang anteng," ujar salah seorang teman seangkatan Heri yang ditemui Tempo di rumah duka, Jalan Sambu Nomor 4, Komplek Dwikora, Halim Perdanakusuma, Kamis, 21 Juni 2012 malam.
Sumber yang enggan menyebutkan namanya ini merupakan teman seangkatan Heri di Akademi Penerbangan Militer di Yogyakarta. "Sama-sama lulus tahun 1998, lalu ditugaskan di tempat yang berbeda-beda," kata dia.
Dengan demikian, hampir 14 tahun lamanya Heri merintis kariernya di TNI AU. "Secara akademis Heri juga cemerlang," dia menambahkan.
Heri bahkan diketahui sempat kuliah di Universitas Gajah Mada sebelum pindah menjadi siswa akademi militer. "Meskipun dia pendiam, tapi Heri adalah orang yang bisa jadi panutan dan juga kalem," ujarnya.
Satu hal yang paling berkesan adalah kepiawaian Heri dalam hal berenang. "Dia itu jago berenang, itu yang paling saya ingat," katanya.
Heri merupakan pilot dari Fokker F-27 yang jatuh di Jalan Branjangan RT 10/RW 11, Komplek Rajawali, Halim Perdanakusuma, Kamis, 21 Juni 2012, pukul 14.45. Pesawat tersebut tengah melakukan prosedur latihan touch and go di wilayah lokal Halim. Latihan touch and go itu sendiri merupakan latihan lepas landas dan mendarat secara berulang-ulang yang dimulai pada pukul 13.10 WIB.
SUBKHAN
Berita terkait
Pagi Ini Korban Fokker Diterbangkan ke Sejumlah Kota
Fokker Membuat Yohanis Kehilangan 4 Keluarganya
Pilot Fokker 27 Akan Dimakamkan di Yogyakarta
TNI AU: Pesawat dan Kru Fokker Layak Terbang
Fokker Jatuh Setelah Mesin Mati
Pilot Fokker Jatuh Kantongi Ribuan Jam Terbang