TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Max Sopacua, meminta kader partai segera menghentikan silang pendapat menyikapi desakan mundur terhadap Ketua Umum Anas Urbaningrum. "Semakin ada konflik, semakin digunakan untuk membesarkan masalah," kata Max di kompleks parlemen, Senayan, Selasa, 26 Juni 2012.
Menurut Max, kader seharusnya bijak menyikapi hasil lembaga survei yang menyatakan suara Demokrat merosot. Kader partai tidak perlu saling berbantahan di media, apalagi sampai menggelar konferensi pers seperti yang disampaikan Sekretaris DPD DKI Jakarta, Irvan Gani, pekan lalu. "Soal pertentangan satu dengan yang lain jangan di depan media, tapi selesaikan di dalam."
Setiap kader, kata Max, harus menghormati kader lainnya. Begitu juga dengan Ketua DPP Ruhut Sitompul. Menurut Max, Ruhut juga harus bisa menahan diri dan tidak sembarangan bicara. Namun Max menilai kurang tepat jika Ruhut ditegur fraksi hanya karena mengeluarkan pernyataan yang meminta Anas lengser. "Perbedaan di partai politik itu tidak tabu, yang penting selesaikan dalam internal."
Partai, kata Max, seharusnya tidak berdebat soal hasil survei. Partai mestinya mulai fokus mensosialisasikan program partai dan mensukseskan program pemerintah. Seluruh kader juga harus satu suara memastikan masalah hukum tidak berpengaruh pada komitmen partai memberantas korupsi.
Untuk kasus hukum yang menyeret sejumlah elite partai, Max meminta kader bersabar dan menyerahkan keputusan pada hasil penyelidikan KPK. "Kalau memang terbukti bersalah baru mundur,” ujarnya. “Begitu komitmen yang sudah ditetapkan dari awal."
IRA GUSLINA SUFA
Berita Terkait
Sering Desak Anas Mundur, Ruhut Ditegur
Ruhut: Jika SBY Tak Bertindak, Demokrat Karam
KPK Cecar Politikus Demokrat Seputar Kasus Angie
Ancaman Anas: Jangan Bikin Partai dalam Partai
Anas: Yang Mengadu-adu Demokrat Tak Akan Berhasil