TEMPO.CO, Jakarta - Tiga orang yang diduga terkait kasus tangkap tangan di Buol, Sulawesi Tengah, tiba di Komisi Pemberantasan Korupsi, Rabu malam, 27 Juni 2012. Mereka digiring beserta tiga tas hitam yang diduga berisi duit.
Pria pertama yang digiring KPK ke ruang penyidikan berusia sekitar 30 tahun. Pria berkacamata dengan baju biru itu langsung menutup wajahnya saat melihat wartawan. Ia tak berkomentar apa pun terkait penangkapanannya.
Kemudian pria kedua berumur sekitar 50 tahunan. Ia berbaju batik dibalut jaket kulit hitam. Ia juga menunduk saat kamera wartawan menyorotnya. Pria ketiga yang mengenakan kaos hitam putih juga berumur sekitar 50 tahunan. Ia kelihatan lebih santai dan sesekali tersenyum. Hanya saja ia juga menolak berkomentar.
Menurut Priharsa Nugraha, Kepala Divisi Pemberitaan kPK, ketiga orang itu diduga berkaitan dengan kasus tangkap tangan di Buol, Selasa, 26 Juni 2012. Namun ia menolak membeberkan identitas mereka. "Saya belum dapat informasi detail."
KPK menangkap Ansori, seorang pengusaha kelapa sawit di di Boul, Selasa. Dari tangkap tangan itu, KPK menyita sejumlah uang. Suap diduga berkaitan dengan pengurusan hak tanah perkebunan sawit. Anshori memiliki sebuah perusahaan sawit di daerah tersebut.
KPK pun menetapkan Anshori sebagai tersangka. KPK menduga penyuapan itu juga melibatkan Bupati Amran Batalipu. Amran kabur saat hendak ditangkap. Hingga malam ini dia belum ditemukan. "Sedang dalam pencarian," kata Wakil Ketua KPK, Busyro Muqoddas.
TRI SUHARMAN
Berita terkait
Sebut Bupati Buol Tersangka, Samad Diralat Bambang
Mobil Penyidik KPK Dirusak Massa di Buol
Pelaku Suap Menyerang Penyidik KPK
Sebut Bupati Buol Tersangka, Samad Diralat Bambang
KPK Tangkap Tangan Pelaku Suap di Sulawesi