TEMPO.CO , Jakarta:Sebuah kendaraan roda empat Zuzuki Katana, nomor DS 4413 AE, yang ditumpangi Lettu Inf Supriadi, Komandan Rayon Militer Distrik Web, Kabupaten Keerom, Papua, ditembak kelompok bersenjata di kilometer 86, Distrik Waris, Ahad 1 Juli 2012, sekitar pukul 14.45 WIT.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. “Saya belum dapat detail informasi ini, nanti ya disampaikan,” kata Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Ali Hamdan Bogra, Ahad malam.
Dari informasi yang dihimpun, pelaku menembak anggota TNI di jalan trans Arso kilometer 86. Seorang warga sipil, Seruber Pekikir, yang mengendarai roda dua juga diberondong, namun lolos. Pelaku melepas tembakan dari sisi kanan jalan dan kemudian melarikan diri.
Pada pukul 14.50 WIT, dikabarkan, seorang anggota Komando Rayon Militer Web, Sertu Sitompul yang mengendarai sepeda motor juga diserang. Motornya terkena peluru dan rusak. Sitompul yang selamat balas menembak ke arah tebing, sumber suara tembakan. Melihat rekannya ditembak, Serka Heri yang berada tidak jauh, ikut membantu. Keduanya kemudian melarikan diri ke pos Satgas Kopassus terdekat dan melaporkan kejadian tersebut.
Pada pukul 16.15 WIT, pasukan gabungan yang dipimpin oleh Asintel Kodam XVII Cenderawasih Kolonel Imam Santoso menyisir lokasi kejadian. Dari penyisiran tersebut, didapat sebuah senjata api rakitan laras panjang serta sebilah parang.
Akibat penembakan, kaca mobil sebelah kanan milik Danramil Web, pecah. Terdapat bekas enam tembakan di bagian kanan mobil.
Kelompok Organisasi Papua Merdeka sebelumnya menggunakan senjata rakitan serta pistol menembak mobil Danyon Linud 431 Kostrad dan seorang Kepala Desa bernama Johanes Yanafrom (30), di Keerom, sekitar pukul 09.15 WIT. “Senjatanya campuran, ada bunyi rentetan, ada senjata rakitan juga pistol,” kata Panglima Kodam XVII Cendrawasih, Mayor Jenderal TNI Erwin Syafitri.
Erwin mengatakan, insiden penembakan di Papua hanya terjadi di Keerom. “Daerah lain seperti Puncak Jaya, aman, usai pemilihan umum kepala daerah, tidak ada lagi aksi penembakan seperti dulu,” ucapnya.
Ia mengajak warga Papua tidak terprovokasi dengan isu pengibaran Bintang Kejora dan penembakan. “Jangan terprovokasi, pelaku tetap dalam pengejaran,” ujarnya.
JERRY OMONA
Berita Terkait
DPR Persoalkan Anggaran Hibah Hercules
Warga Bandung Galang Dana untuk Bangun Gedung KPK
OPM Gunakan Senjata Rakitan Tembak TNI
Deklarasi Ical Calon Presiden Golkar Tak Buru-Buru
Ada Anas Urbaningrum dalam Deklarasi Aburizal
Aburizal Deklarasikan Diri Jadi Capres dari Golkar
Hari Ini Ical Deklarasi untuk RI-1
Partai Golkar Ancam Pecat Jusuf Kalla
Golkar Ancam Pecat Kader yang Diusung Partai Lain