TEMPO.CO, Depok: Sopir angkot menolak kebijakan Pemerintah Kota Depok yang mengalihkan trayek sejumlah angkutan umum. Sebagai bentuk penolakan, sopir-sopir itu mogok.
Akibatnya ratusan penumpang telantar. Mereka terpaksa berjalan sekitar satu kilometer untuk mendapatkan angkutan di belakang stasiun Depok Baru.
Pengalihan trayek itu mulai diberlakukan sejak kemarin untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di Jalan Margonda. Ada sebanyak 1.375 unit angkot dari sembilan trayek yang dialihkan, yaitu angkot D01 (Depok-Depok I), D03 (Depok-Parung), D04 (Depok–Kukusan), D07 (Depok-Rawa Denok), D07 A (Depok–Citayam), D15 (Depok–Limo), 105 (Depok- Lebak Bulus), 110 (Depok – Ciputat), dan S16 (Depok-Pondok Labu). Dengan pengalihan itu semua angkutan itu tidak lagi melintas di Jalan Margonda.
Berdasarkan pantauan Tempo, ratusan penumpang menumpuk mulai dari Stasiun Depok Baru sampai di bawah fly over Jalan Arif Rahman Hakim. Mereka kebingungan karena sembilan trayek angkot yang biasa beroperasi di Terminal Depok tiba-tiba pindah di belakang stasiun.
"Setelah ke sini ternyata angkotnya tidak jalan," kata Joni. Dia tidak tahu adanya perubahan jalur tersebut. "Kok tiba-tiba nggak ada yang masuk terminal lagi."
Dalam aksi mogoknya itu para sopir menggunakan pengeras suara untuk memberi tahu penumpang. Mereka menyarankan penumpang mencari angkutan alternatif. "Mohon maaf semua angkot hari ini tidak beroperasi,” kata seorang sopir.
ILHAM TIRTA
Berita lain
Mahasiswa UI Hilang, Didiga Ikut Aliran Sesat
Dua Mayat Pria Mengambang di Kali Ancol
Kantor Angkasa Pura II Kebakaran, Karyawan Panik
Komplotan Pencuri Sepeda Motor di Depok Diringkus
Demo Buruh, Jalan Merdeka Barat Ditutup