TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk resmi tercatat sebagai anggota Bursa Efek Indonesia, Kamis, 12 Juli 2012. Pada pembukaan perdagangan, saham berkode efek BJTM ini ditawarkan Rp 430 per lembar. Seperti kebanyakan emiten baru, harga terus meningkat. Belum genap setengah jam, harga naik 40 poin (9,3 persen) ke level Rp 470.
Perusahaan sempat menurunkan target saham yang dilepas ke publik dari semula 25 persen menjadi 20 persen (2,98 miliar saham) dengan modal yang disetor penuh.
"Pencatatan saham ini merupakan tantangan buat kami," ujar Direktur Utama Bank Jatim, Hadi Sukrianto, pada upacara pembukaan perdagangan di Gedung Bursa Efek, Jakarta.
Selama masa penawaran, saham Bank Jatim diminati pelaku pasar. Ditangani oleh penjamin pelaksana emisi PT Bahana Securities dan PT Mandiri Sekuritas, Bank Jatim mencatatkan kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak enam kali dari porsi pooling.
Dari hasil penawaran saham perdana ini perusahaan mendapatkan tambahan dana Rp 1,28 triliun. Rencananya, sebanyak 80 persen (Rp 1,024 triliun) digunakan untuk ekspansi kredit, 10 persen (Rp 128 miliar) untuk perluasan jaringan, dan 10 persen (Rp 128 miliar) untuk pengembangan teknologi informasi.
SUTJI DECILYA
Berita lain:
Tak Terima Dituding Korupsi, Direktur Merpati Mundur
SP Merpati Bersyukur Direktur Teknik Mundur
Disebut Korupsi, Direktur Teknik Merpati Mundur
2013, Rusia Siap Bangun Jalur Kereta di Kalimantan
Saham-saham Fashion Mewah Anjlok