TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur AirAsia Indonesia, Dharmadi, menyatakan setelah akuisisi Batavia Air tetap menggarap segmen kelas medium. "Batavia Air tetap di 'middle', tidak ke 'low cost carrier'," kata Dharmadi di Ritz-Carlton, Kamis, 26 Juli 2012. Sedangkan AirAsia Indonesia akan fokus pada penerbangan berbujet murah.
Dharmadi menuturkan, dengan akuisisi tersebut, AirAsia Indonesia akan memiliki 54 pesawat. Ia menjelaskan 33 pesawat di antaranya milik Batavia Air. Hingga akhir 2012 Dharmadi menargetkan jumlah penumpang menjadi 14 juta orang.
Pemerinciannya adalah 8 juta penumpang dari Batavia Air, sedangkan 6 juta penumpang lainnya dari AirAsia Indonesia. Pertumbuhan jumlah penumpang angkutan udara di Indonesia setiap tahun meningkat 15 persen.
AirAsia Berhad dan PT Fersindo Nusaperkasa mengumumkan akuisisi atas PT Metro Batavia. Metro Batavia merupakan operator Batavia Air. "AirAsia Berhad akan memiliki saham di Metro Batavia Group sebesar 49 persen," ujar Group CEO AirAsia Berhad, Tony Fernandes.
Sedangkan Fersindo, mitra AirAsia Berhad di Indonesia, menjadi pemegang saham mayoritas sebesar 51 persen. Fersindo juga menjadi pemilik saham mayoritas PT Indonesia AirAsia dengan porsi 51 persen. Transaksi investasi dengan nilai US$ 80 juta tersebut akan dilakukan secara tunai.
Akuisisi saham dilakukan dalam dua tahap. Dalam tahap pertama dilakukan akuisisi saham mayoritas sebanyak 76,95 persen.
Sedangkan pada tahap kedua dilakukan akuisisi sisa saham sebesar 23,05 persen. Selain itu, kata Tony, dilakukan pembelian Aero Flyer Institute (AFI), pusat pelatihan aviasi milik Metro Batavia, senilai US$ 1 juta.
Keseluruhan akuisisi ditargetkan rampung pada kuartal kedua 2013. Tony mengatakan setelah akuisisi dilakukan AirAsia Indonesia diharapkan melayani lebih dari 8 juta penumpang yang tersebar di 42 kota di Indonesia. Ia menilai akuisisi atas Batavia Air akan mempercepat rencana AirAsia untuk melakukan ekspansi maskapai di Indonesia.
"Indonesia merupakan salah satu pasar penerbangan yang paling menarik di Asia," ujar Tony. Presiden Direktur Batavia Air, Yudiawan Tansari, menyatakan maskapai tersebut memerlukan skala lebih besar untuk bersaing dan berkembang. Ia mengungkapkan skala lebih besar tersebut dibutuhkan dalam pertumbuhan industri penerbangan pesat di Indonesia.
"Saya senang AirAsia akan membawa Batavia Air terbang lebih tinggi," kata Yudiawan. Batavia Air, maskapai yang didirikan pada 2002, telah mengoperasikan 33 pesawat. Batavia Air selama ini memiliki 42 rute domestik serta beberapa rute internasional seperti Singapura, Jeddah, Riyadh, Kuching, Dili, dan Guangzhou.
MARIA YUNIAR
Berita Terpopuler:
Kisruh Anang-KD, Ashanty Merasa Tersudut
Diperkosa hingga Tewas oleh Lima Istrinya
Dalam Masjid, Ustadz Kampanye Foke
CEO Liga Inggris Minta Maaf pada PSSI
Wamendikbud: Waspadai Jebakan Malaysia
Wajah Ariel Peterpan Mirip Gubernur Sulawesi
Soal Status Emir, Denny Minta Maaf ke KPK
Sumanto Kanibal Masih Dikurung dalam Kamar
Emir Moeis Lima Kali Lolos Jerat Hukum
Mendag Kritik Pola Konsumsi Kedelai Masyarakat