TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih bulu tangkis Indonesia, Wong Tat Meng, menyatakan Firdasari tak dapat mengatur tempo permainan saat menjalani game kedua melawan pebulu tangkis Belarusia, Alesia Zaitsava. Akibatnya, di game tersebut Firda harus kalah dengan skor 16-21.
"Firdasari bermain terlalu cepat sehingga banyak melakukan kesalahan sendiri, terutama saat menyerang," kata Wong sebagaimana dikutip dalam situs resmi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia, Senin, 30 Juli 2012.
Hari ini, Firdasari menjalani pertandingan perdananya di Olimpiade XXX London. Ia berhasil mengalahkan Alesia, dalam pertandingan penyisihan Grup O di Wembley Arena, London, Inggris, Senin sore WIB. Pertandingan selesai dengan skor 2-1 (21-10, 16-21, 21-14) untuk kemenangan atlet kelahiran Jakarta tersebut.
Permainan Firdasari memang menurun drastis di game kedua. Faktor pemulihan tubuh Firda pasca-cedera dinilai penyebab loyonya atlet berusia 25 tahun tersebut. "Dalam dua minggu persiapan Olimpiade, Firdasari tidak latihan penuh," ujar pelatih tunggal putri itu. Firda mengalami cedera telapak kaki kanan saat melawan Wang Yihan dari Cina di Djarum Indonesia Open Super Series Premier 2012.
Untuk lolos babak penyisihan grup, Firda masih harus menghadapi pebulutangkis asal Bulgaria, Petya Nedelcheva, yang kini ada di puncak klasemen Grup O. Pada pertandingan pertamanya, Petya mengalahkan Alesia dengan skor 2-0 (21-7, 21-19). Petya merupakan unggulan ke-15 pada Olimpiade kali ini.
Wong berharap Firda bisa tampil lebih baik melawan Petya. Meskipun peringkat Petya ada di atas Firda, tetapi pelatih yang hijrah dari Malaysia sebelum melatih di Indonesia itu yakin Firda punya peluang.
MUHAMAD RIZKI
Berita Terpopuler:
Disudutkan @cinta8168 di Twitter, Ini Jawaban Ahok
Baru Tiga Hari Buka, Warung Dahlan Iskan Tutup
Analis Politik: Isu SARA Jadi Bumerang Foke-Nara
Berapa Harga Emas Olimpiade?
Andi Arief Minta Misbakhun Berkata Jujur
ICW Akan Adukan Hakim Pembebas Misbakhun
Foke Ubah Gaya Kampanye
Misbakhun Ancam Mengadu ke PBB
Peleburan LPI dan LSI Kemungkinan pada Akhir Musim
Teknologi ''Kapal Perang Siluman'' dari Surabaya