TEMPO.CO, Jakarta -Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada akhir Juni 2012 mengalami defisit senilai US$ 1,32 miliar. Neraca perdagangan tersebut terus mengalami penurunan akibat tidak maksimalnya kinerja ekspor. "Defisit ini terbesar selama lima tahun terakhir," kata Kepala BPS Suryamin di kantor BPS, Rabu, 1 Agustus 2012.
Pada Mei lalu, defisit perdagangan tercatat senilai US$ 485 juta. Suryamin menyatakan, neraca perdagangan impor hingga Juni mencapai US$ 15,36 miliar atau mengalami penurunan sebesar 8,70 persen dibanding Mei lalu.
Sedangkan untuk nilai impor pada Juni 2012 mencapai US$ 16,69 miliar atau turun 2,05 persen dibanding impor Mei 2012 sebesar 17,04 miliar. Namun, jika dibandingkan Juni 2011 nilai impor naik 10,71 persen.
Penurunan ekspor pada Juni 2012 disebabkan oleh turunnya ekspor nonmigas sebesar 4,04 persen, yaitu dari US$ 13,1 juta menjadi US$ 12,5 juta. Penurunan juga terjadi pada sektor migas sebesar 25,12 persen dari US$ 3.7 juta menjadi US$ 2,7 juta.
Penurunan ekspor nonmigas Juni 2012 terjadi ke sebagian besar negara tujuan utama, yaitu Cina, Jepang, Australia, India, Taiwan, Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Thailand. Sedangkan ekspor ke Singapura, Malaysia, Korea Selatan, dan Jerman mengalami peningkatan.
Direktur Statistik Distribusi BPS Satwiko Darmesto menyatakan penyebab terjadinya defisit perdagangan menjadi lebar akibat defisit ke beberapa negara utama seperti Jepang, Amerika, dan Korea. "Seperti batu bara volume ekspornya terus menurun," katanya.
Satwiko juga menyatakan defisit perdagangan ini terjadi akibat krisis yang terjadi di Eropa. Jika Eropa tidak segera bangkit, Satwiko menengarai, tidak menutup kemungkinan nilai ekspor akan terus melemah. "Pasti akan berdampak," katanya.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Berita Terpopuler:
Djoko Susilo ''Menghilang''
Begini Cara Robert Pattinson Lampiaskan Sakit Hati
Dilepas City, Mancini Pindah ke Klub Spanyol
Polisi Dinilai Hambat Tugas KPK
Pelapor Korupsi Simulator SIM Siap Buka-bukaan
Djoko Susilo Sudah Dicegah ke Luar Negeri
24 Jam Lebih, Petugas KPK Tertahan di Korlantas
Keluarga Tak Tahu Tibo Dicari-cari BEC Tero
La Nyalla Kecewa Pemain LSI Perkuat Timnas
Terdakwa Pembunuh Raafi Divonis Bebas