TEMPO.CO, Jakarta - Perampok bersenjata api menggondol satu unit sepeda motor Yamaha Vixion milik Arif Nurdiyanto, 33 tahun, di Kampung Rawa Terate, Cakung, Jakarta Timur. Perampokan ini terjadi Sabtu, 4 Agustus 2012, pukul 20.00.
Saat itu, Arif memarkir sepeda motornya di depan rumahnya di Kampung Rawa Terate, RT 02 RW 01. Tidak berapa lama, Arif hendak mengecek keberadaan motornya. "Motornya sudah tidak ada," kata Kepala Seksi Humas Kepolisian Sektor Cakung Ipda Sutrisno ketika dihubungi Tempo, Ahad, 5 Agustus 2012.
Akhirnya Arif mencari motornya hingga menemukannya di Jalan Pulo Gadung Raya, kawasan industri Pulo Gadung. Motor ditemukan di depan PT. Ikaparmindo Putra Mas. Korban langsung meneriaki maling ke arah pelaku. "Korban memergoki empat pelaku bersama motor itu dan mengejar hingga korban sempat bergumul dengan pelaku," ujar Sutrisno.
Pelaku ternyata melepaskan tembakan dan mengenai punggung korban. Sutrisno menduga senjatanya jenis senjata rakitan. "(Peluru) tertanam sekitar satu sentimeter," ujarnya. Korban kemudian berusaha meminta pertolongan.
Ketika itu, datanglah petugas Brigade Mobil Brigadir Yusuf Wibisono yang sedang berjaga. Dia membalas tembakan ke arah pelaku sebanyak empat kali dengan menggunakan peluru karet. Tapi tidak ada pelaku yang bisa dilumpuhkan. "Tidak diketahui mengenai (pelaku) atau tidak," kata Sutrisno. Beruntung, Arif berhasil merebut kembali motornya.
Arif lantas dibawa ke Rumah Sakit Jayakarta di Jalan Raya Bekasi. Korban mengeluarkan sendiri peluru yang bersemayam di punggungnya. “Kondisinya tidak kritis," katanya.
Arif mendapat tiga jahitan karena lukanya. Pelaku masih buron dengan motor korban. Adapun soal pelaku, Sutrisno belum bisa mendeskripsikan ciri-cirinya.
ATMI PERTIWI
Berita terpopuler lainnya:
Pintu KPK Digembok, Pengamanan Siaga
KPK: Langkah Polisi Persulit Kami
KPK Siap Layani Tantangan Polisi
Begini Jaringan Pornografi Anak Itu Terendus
Perenang Keturunan Jawa, Idola Baru Belanda
SBY Salahkan Pemberitaan Media Soal Rohingya
Jaringan Pornografi dan Kanibalisme Anak Terkuak
SBY Diminta Tak Minta Maaf pada Korban 1965
Politikus PPP, Golkar, PDIP Minta SBY Turun Tangan
BEC Tero Batal Kontrak Titus Bonai